Peneliti: Bawang Putih Berpotensi Untuk Mencegah Penularan COVID-19
Dua orang peneliti melihat potensi mengkonsumsi bawang putih sebagai salah satu tindakan bermanfaat untuk pencegahan penularan COVID-19.
Dalam sebuah karya ilmiah berjudul The effects of allium sativum on immunity within the scope of COVID-19, Profesor Mustafa Metin Donma dari Fakultas Kesehatan – Universitas Tekirdag Namik Kemal dan Profesor Orkide Donma dari Departemen Biokemistri Medis – Universitas Istanbul, Turki, menjelaskan potensi bawang putih (dengan nama Latin Allium sativum) dalam meningkatkan imunitas tubuh dan menekan produksi dan sekresi sitokin serta hormon leptin.
Karya ilmiah ke dua peneliti ini diterbitkan di jurnal Medical Hypotheses dari penerbit Elsevier dan dapat di akses di sini. Tulisan ini juga dimuat dalam situs web National Institutes of Healh (NIH) dan dapat diakses di sini. NIH adalah organ dari Departemen Kesehatan dan Pelayanan Manusia (Department of Health and Human Services) Amerika Serikat.
Mengutip beberapa karya ilimiah sebelumnya, kedua peneliti menjelaskan tanda-tanda awal orang yang tertular COVID-19 berupa: demam, batuk kering, distres pernafasan, rasa sakit di otot (mialgia), kelelahan dan kehilangan selera makan. Pasien COVID-19 juga mengalami gangguan fungsi penciuman dan daya mengecap rasa makanan (gustatori). Pada pasien kritis salah satu dari tiga kriteria ini dapat diamati: kegagalan respiratori, kejutan septik (septic shock) dan kegagalan multi-organ.
Efek menguntungkan bawang putih pada kesehatan sudah dikenal selama berabad-abad. Bawang putih mengandung senyawa-senyawa kimia yang mempengaruhi imunitas tubuh. Disfungsi imunitas tubuh berperan dalam perkembangan sejumlah penyakit dan berdsarkan penelitian sebelumnya, bawang putih berkontribusi dalam pencegahan dan pengobatan penyakit-penyakit seperti obesitas, sindrom metabolik, gangguan kardiovaskuler, maag, bahkan kanker.
Berdasarkan literatur yang mereka tinjau, kedua peneliti mengajukan hipotesis dan menyimpulkan bahwa semua dampak negatif yang datang dari COVID-19 dapat dilawan oleh senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam bawang putih. Oleh sebab itu, mereka mengusulkan agar bawang putih dimanfaatkan untuk mencegah penularan COVID-19 yang berasal dari virus SARSâ€CoVâ€2 ini.
Peminat, khususnya peneliti dan petugas medis, bisa mendalami lebih lanjut informasi lengkap penjelasan ilmiah kedua peneliti ini dengan membaca secara utuh karya ilmiah mereka yang dapat diakses secara bebas pada tautan yang diberikan di atas. (brk/*)