Forum Anak Gunungsitoli Menggarap Sebuah Film Fiksi
Gunungsitoli – Nias Online. Sebagai salah satu bentuk kegiatan untuk mengasah kemampuan dan kreativitas, beberapa anak yang tergabung dalam Forum Anak Gunungsitoli tengah menggarap sebuah film fiksi yang menggambarkan harapan dan impian mereka untuk Indonesia. Film ini nanti akan diikutsertakan dalam ajang Festival Film Anak (FFA) 2014 yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA).
Demikian penjelasan sutradara Sony Roy Kurniawan Hulu di lokasi syuting ruang Samaeri Kantor Walikota Gunungsitoli, Selasa (30/9) dalam rilis berita Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) yang diterima Redaksi NO.
Dengan dukungan peralatan seadanya, anak-anak tetap berpartisipasi untuk menyuarakan hak dan mimpi anak Indonesia, khususnya anak-anak di Kepulauan Nias. Forum Anak Gunungsitoli berharap film ini dapat menjadi pemenang di ajang penganugrahan FFA 2014 pada tanggal 25 Oktober 2014 mendatang.
Menurut Misran Lubis, Direktur Eksekutif PKPA, FFA tahun ini merupakan pagelaran yang ketujuh. Selain kegiatan FFA, PKPA juga menyelenggarakan Festival Teater Anak (FTA) yang kedua. PKPA bersama dengan Sineas Film Documentary (SFD), Smile Program, Teater O USU dan Opique Pictures dengan dukungan Kinder Not Hilfe (KNH), Markisa Noerlen, Ikatan Alumni SMA Methodist 1 Medan tahun 1990 dan Mataniari Production, terus berupaya memberikan ruang dan apresiasi terhadap pandangan dan ide anak melalui film dan teater anak.
“Tema FFA dan FTA 2014 adalah Indonesia Baru, Indonesia Layak Anak, di mana anak-anak melalui film dan teater akan memberikan harapan, pandangan dan ide-ide terhadap pemerintahan Indonesia yang baru agar lebih berperspektif anakâ€, ucap Misran saat memberikan motivasi terhadap komunitas film dan teater anak.
Misran Lubis sangat mengapresiasi antusiasme Forum Anak Gunungsitoli dan Forum Anak Nias (FORANI) yang akan mengambil bagian dalam Festival Film Anak 2014. Ia menghimbau agar pemerintah memfasilitasi dan memberi dukungan kepada anak-anak Kepulauan Nias agar bisa meningkatkan kreativitas.
Masyarakat desa Olora – lokasi penggarapan film – sangat antusias menyaksikan proses penggarapan film tersebut. (BN/brk*)
mantap…. sukess pastinya..
Wahhh boleh gabung dong..