Putra Daerah Banyak Tak Lolos Tes CPNS, Ini Jawaban Menpan-RB
NIASONLINE, JAKARTA – Kekecewaan atas hasil tes CPNS yang lebih banyak menghasilkan lulusan dari luar daerah pelaksana tes tidak hanya terjadi di Kepulauan Nias. Kekecewaan itu terjadi juga di berbagai daerah di Indonesia.
Lalu, seperti apa tanggapan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) atas hal itu?
Dalam pernyataannya, seperti dikutip dari situs resmi menpan.go.id, Menpan Azwar Abubakar menanggapi santai berbagai protes tersebut. Sebaliknya, dia mengatakan, bila ingin putra daerah lulus tes CPNS, maka tidak ada pilihan lain, para peserta tes harus meningkatkan kemampuan mereka.
“Saya selalu menekankan, kalau calon peserta mau lulus tes supaya belajar dan belajar, bukan percaya dengan calo,†ujarnya saat menerima kunjungan dari Forum Aspirasi Masyarakat Kabupaten Buru Selatan, di Media Center Kementerian PANRB, dikutip Minggu (5/1/2014).
Ke depan, kata dia, pemda-pemda bisa meningkatkan putra daerahnya yang akan ikut tes. Di antaranya, melalui bimbingan belajar jauh sebelum seleksi CPNS digelar.
Menurut dia, para Pemda sebenarnya bisa membuka ruang bagi putra daerah karena para Pemda yang melakukan tes kompetensi bidang (TKB). Meski begitu, kelulusan pada TKD lebih utama dibanding kelulusan pada TKB.
Dia mengatakan, sebenarnya sejak awal pihaknya sudah mengingatkan para peserta tes dengan mengumumkan kisi-kisi soal Tes Kompetensi Dasar (TKD) CPNS, yakni, karakteristik pribadi, inteligensia umum dan wawasan kebangsaan.
Dia menegaskan, banyaknya lulusan dari luar daerah merupakan konsekuensi dari pelaksaan seleksi CPNS yang bersifat nasional dimana tidak ada larangan bagi warga negara Indonesia untuk mengikuti seleksi di daerah lain.
Pelaksanaan seleksi CPNS tahun ini, tambah dia, juga jadi pelajaran bagi para putra daerah agar belajar lebih baik. Pasalnya, hal itu juga didukung oleh Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang baru disahkan di DPR yang menegaskan tidak adanya lagi istilah PNS daerah atau PNS pusat melainkan yang ada adalah PNS RI.
Dia juga mengatakan, tahun ini seleksi CPNS dilakukan secara transparan, obyektif dan bebas dari KKN serta tidak dipungut biaya. Pasalnya, pemerintah ingin merekrut calon pegawai yang memiliki kompetensi. “Bukan CPNS yang hanya ongkang-ongkang kaki terima gaji buta,†tegas dia.
Azwar juga mengingatkan, tidak lulus CPNS itu bukan berarti kiamat. Sebab, PNS bukanlah satu-satunya lapangan pekerjaan. Juga bisa mengikuti tes serupa pada tahun depan. (en)
penerimaan CPNS khususnya di NIas sebenarnya bisa dikatakan bagus,tp yg perlu kita kita ketahui bahwasanya tidak semuanya murni,krn adanya permainan ditinggat pusat khususnya orang batak yg mempunyai lin dan keluarga,maka untuk itu dihimbau kepada seluruh elemen aparatur pemerintah Nias supaya tanggap dan tidak terlena,krn org batak datang kenias jd CPNS hanya sekedar batu loncatan satu sampai dua tahun mereka akan meninggalkan Nias,dan Nias akan kekurangan pegawai kembali.Jd pertanyaan nya kapan kah Nias itu akan cukup pegawainya?????
Memang apa yang di katakan bapak mentri benar bahwa di seluruh indonesia tidak ada larangan untk mengikuti tes, tapi paling tidak bapak harus berpikir sebelum bicara, tinjau dulu lokasiny pak dan cari informasi kepada masyarakat, supaya bapak tahu, di nias itu bukan tidak senang ketika orang luar yang menang, tetapi, yang terjadi pak orang luar ini yang merusak nias ini, aku kasi contoh sama saudara yang duduk di kursi panas jangan hanya bisa bicara, kami udah mulai bosan melihat muka orang batak pemalas ini di nias, jadi mohon ada kutipan supaya mereka jangan merusak anak2 kami.
Kemampuan SDM harus dibenahi dan diberi bimbingan dari sekarang,agar kedepan putra daerah bisa menjadi yang terbaik dari daerah lain..selamat kepada yang telah berhasil lulus dan kepada yang belum berhasil, itu hanya keberhasilan yang tertunda saja,siapkan diri dari sekarang.
http://rumahaspirasicalegfirmangea.wordpress.com/
setuju pak menteri, untuk mengembalikan kepercayaan publik pada penerimaan cpns.
ada apa…..?????
deal
Saya sangat setuju dengan dgn bapak menteri, karna mulai dari sekarng dan sampai kdpnnya harus transparan agar aparatur negara 10 sampai 20 tahun memang betul2 abdi negara yg ikhlas bekerja dan tdk korupsi, mungkin skrg msh bnyk masyarakt yg msh kcwa dgn apatatur pemerintah,tpi bsa dktkn masih mendominsi produk lama,tpi bkn brarti semua itu kita anggap buruk.
Saya amat sangat prihatin bagaimana NKRI nanti kalau masih ada kep.daerah yang masih membedakan putra daerah dan non putra derah.Ingat negara kita “BHINIKA TUNGGAL IKA” semua adalah BANGSA INDONESIA.Terutamauntuk cpns seakan akan CPNS adalah hak putra daerah.Saya sebagai pens. guru sangat prihatin apakah guru-guru salah mendidik atau gimana sehingga anak anak kita yg sekarang sudah menjabat, tidak sadar ini negara kesatuan yang berbhika tunggal eka.Apabila nanti ada Bupati/gubernur yang akan mencalonkan PRESIDEN yg pilih hanya putra daerah asal.MOHON JANGAN CABIK CABIK NEGARA KESATUAN KITA .Renungkan sebenarnya kita tidak ada yang murni putra daerah .