Mulai Tahun Depan, Gratis Pengurusan Dokumen Kependudukan di Nias Selatan
Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Nisel Restu Jaya Duha mengatakan, kebijakan gratis itu mulai berlaku awal tahun depan.
“Mulai januari akan mengggratiskan biaya Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Akte Kelahiran dan Akte Kematian,†ungkap Restu kepada Nias Online, Rabu (19/12/2012) malam.
Dia menjelaskan, penggratisan tersebut juga telah diatur melalui Peraturan Daerah (Perda) yang telah disahkan.
Khusus untuk akte kelahiran pada program gratis itu, kata dia, berlaku untuk bayi yang baru lahir di bawah 60 hari. Sesuai aturan, paling lama 60 hari sejak kelahiran, harus melaporkannya ke Dinas Dukcapil untuk mendapatkan Akte Kelahiran.
Bila telah lewat 60 hari, tapi masih di bawah usia satu tahun, penerbitannya harus melalui persetujuan Kepala Dinas Dukcapil.
Sedangkan bila telah berusia di atas satu tahun, harus melalui mekanisme persidangan di pengadilan.
Namun, biayanya, tidak lagi maksimal Rp 1 juta seperti diatur dalam Undang-Undang. Melainkan, maksimal Rp 300 ribu sesuai dengan nota kesepahaman antara Pemkab Nisel dan PN Gunungsitoli.
Sebelumnya, pada Senin (17/12/2012) digelar persidangan keliling pencatatan kelahiran hasil kerjasama Pemkab Nisel dan PN Gunungsitoli. Hal itu digelar sebagai solusi mengingat masih banyaknya penduduk yang belum memiliki akte kelahiran, khususnya anak-anak.
Program tersebut, akan terus dilakukan sekali sebulan dengan jumlah pemohon minimal 25 orang. (EN)
Syukurlah. Lebih banyak yang dipermudah akan lebih cepat maju dan berkembang Nisel.
semoga hal
kegratisan ini di Nisel, orang bukan semakin malas memperjuangkan hidup bila berbagai hal GRATIS. dengan gratis itu orang Nisel sudah lebih makmur dari daerah lain? Lebih maju dan dewasa dalam berekonomi mapan ?
masalah GRATIS, jangan hanya program unjuk bendera sebagai penyelamat bangsa. Gratisnya pendidikan di Nias Selatan, sesudah sepuluh tahun baru nampak hasilnya apakah berdampak positif atau tidak. Bisa saja dengan gratisnya pendidikan, maka pendidikan dianggap barang murahan, tak bernilai, kesu gguhan siswa belajar juga tidak begitu signifikan. Malah semakin menjamur pembeli ijazah dan tanpa sungkan-sungkan memakai embel-embel: M.M, M.H, M.Pd dsb. gelar dadakan.
Gratis di bidang kesehatan, saya sangat dukung. Orang sakit penti g dibantu. Gratis pendidikan saya tidak setuju karena nanti banyak orang menganggap sepele. Pendidikan adalah mahal. Bukan barang murahan apalagi gratis. berilah bea siswa kepada siswa berprestasi, adalah penting.
Demikian ide saya. Benar tidaknya, ada Nias Selatan di depan mata. kita lihat anti hasilnya.
Syalom Pak. Saya mau tanya. Saya Ingati Laia, warga Nias Selatan. Saya sudah berdomisili di Surabaya selama 15 tahun. Satu tahun lalu saya menikah di wiayah Nias selatan dan sampai saat ini, kami belum urus dokumen kami lantaran begitu selesai menikah kami langsung balik kesurabaya. Pertanyaan saya adalah:
1. Bagaimana cara supaya saya bisa dapat akte nikah?
2. Bagaiana cara mengurus perpindahan istri dari Nisel ke Surabaya?
3. Beberapa waktu lalu, KTP elektronik istri sdh hilang, apakah masih bisa diurus kembali dan bagaimana caranya?
Terima kasih. Than Yesus Memberkati.
Salam Kasih Dari Kami
Ingati dan Yuriis
Gimana mengurus kartu E-KTP jika masa aktif habis. terima kasih