Beach Boiz Gelar Surfing Contest Nias Board Rider I di Pantai Sorake
“Acara itu kami yang gagas, anak-anak pantai yang tergabung dalam Beach Boiz dengan nama acara Nias Board Rider I,” ujar Ketua Panitia yang juga seorang peselancar, Rahel Wau saat dihubungi melalui telepon seluler, Jum’at (6/1/2012).
Rahel menjelaskan, kontes surfing tersebut dibagi dalam tiga tingkatan. Yakni, tingkat Grommet, Jounior dan Legends. Tingkat grommet diikuti peserta berusia 8 -15 tahun. Tingkat jounior dengan usia 16-23 tahun. Sedangkan tingkat legends, diikuti dengan peserta berusia 24 tahun ke atas. Selain pertandingan surfing seperti biasa tersebut, juga diadakan eksebisi air show. Yakni, atraksi melompat di atas ombak dengan menggunakan papan selancar.
Acara itu sendiri dibuka secara resmi oleh Mark Flint, yang merupakan penasihat dan konsultan bagi Beach Boiz. Mark Flint sendiri telah berpuluh tahun tinggal di Pantai Sorake.
Rahel mengakui, kecuali dari internal mereka sendiri di Beach Boiz dan Epmove, acara itu tidak dukung oleh sponsor manapun, termasuk dari Pemda. Dana itu dikumpulkan secara patungan. Beberapa orang yang bersimpati atas kegiatan itu, termasuk dari para turis yang sedang berwisata, memberikan sedikit sumbangan.
“Dananya tidak ada dari sponsor. Kami patungan. Untuk hadiahanya, ada trofi. Ada juga teman-teman yang memberikan papan selancar, sirip papan selancar hingga baju untuk hadiahnya,” jelas dia.
Adapun peserta kontes selancar tersebut, kata dia, mencapai lebih dari 130 orang yang hampir semuanya merupakan peselancar lokal. Kecuali tiga orang peselancar asal Swiss, Amerika Serikat dan Jepang yang ikut kontes pada tingkat legends.
Protes PemdaRahel menjelaskan, acara kontes tersebut sebenarnya sudah ada sejak 1993. Namun, sejak tahun 2000, kegiatan itu sudah mulai jarang dilakukan. Terakhir dilakukan lagi pada 2009 setelah itu pada akhir tahun lalu.
Rahel menjelaskan, dia dan rekan-rekannya bertekad agar kegiatan ini dilakukan setiap tiga bulan sekali. Tujuannya, untuk melatih para peselancar muda (grommet) memiliki mental bertanding yang bagus. Dan harapan yang paling besar adalah, diadakannya kembali perlombaaan surfing internasional di pantai itu, seperti pada tahun-tahun yang lalu.
Rahel sendiri mengungkapkan, acara itu juga untuk menunjukkan kekecewaan mereka kepada Pemda Nias Selatan karena membatalkan perlombaan surfing yang sudah ditunggu-tunggu dan direncanakan diadakan pada Juni 2011 lalu.
“Kami tidak mau mengharapkan Pemda sekarang. Ya, itu sebenarnya kenapa kami nekad melakukan acara ini. Ingin tunjukkan kepada pemda bahwa kami sangat kecewa dengan pembatalan perlombaan bulan Juni tahun lalu itu. Bahwa kami bisa melakukannya. Kami sudah berpengalaman di sini. Sebenarnya tinggal sedikit pembenahan saja,” ungkap dia.
Tujuan lainnya, kata dia, ingin menunjukkan kepada dunia, bahwa paska gempa dahsyat yang melanda Pulau Nias pada 2005 lalu, ombak yang selama ini merupakan salah satu yang terbaik di dunia tidak mengalami ‘kerusakan.’
“Ombaknya tidak rusak. Bahkan, saat ini ombaknya lebih bagus dibanding sebelum gempa,” kata dia. (EN)
January 6th, 2012 at 7:21 PM
Congratulation Beach Boiz ! Bravo BOARD RIDER I
Next time please contact me for a “little sponsorship” ha ha ha ha
Rahel… good job brah !
Memang untuk membuat surf contest, anak-anak Nias sudah mampu secara operasional, tapi Pemerintah Kabupaten yang tidak siap dan tidak mengerti. Saya tidak tahu bagaimana harus memulai lagi dengan Pemkab Nisel akibat pembatalan sepihak oleh Kadis Pariwisata yang lalu atas Indonesian Surfing Championship 2011 yang lalu.
Saya sangat kecewa dan lebih memikirkan kedepannya gimana kalau pihak ISC sudah memasukkan event di Nias sebagai daftar hitam karena Pemkabnya tidak konsisten.
Tapi mudah-mudahan tidak ya….
Bangga dengan prestasi kalian !
Salam
TOM
January 6th, 2012 at 9:30 PM
Hi Tom, Tapi juga kalau kita pikir dari perspektive Pemda Nisel, infrastructure untuk megelar event semacam ISC, perlu di timbangkan, saya tanya balik, bagimana dengan facilitas Air bersih (PDAM) yang dulu prior Gempa 2005 sudah lancar melalui meteran ke losmen dan homestay sepanjang jalan Pantai Sorake, sekarang ini putus total dan tamu mandi air sumur yang lenget dan ada bau kalau sudah musim kemarau, Air untuk konsumsi dibawah dalam dregen dari sumber air di kampung oleh speda motor!
Misalnya kita gelarkan event National saja, dan lima orang dari beberapa tamu atau peserta jadi sakit perut gara qualitas air tidak terjamin ? (belum kita omong persyaratan (health risk assessment) untuk International event)wah the media will have a field day.
I don’t really understand why the BRR program did not repair the previous installed water pipes to Sorake, after all they had Millions of $$$ with in the Water and Sanitation (WatSan)Program
Nias Island “Pantai Sorake” is a world recognized International Surfing Tourism Destination? WatSan should have been a priority ?
Menurut saya ada banyak pertanyaan perlu di bahas untuk memulihkan kembali Pantai Sorake Nias Selatan dan untuk menarik kembali International Surfing sebagai regular event location, salah satu masalah besar yang masih Beach Boys dan mesarkat patai Sorake adalah atas pengambilan pasir dari pantai Sorake dan lagundri ! yang saat ini sudah kritis dan sudah menghancurkan keindahan dan eccosystem.
But as you said Tom maybe they just don”t understand?
I do get the feeling though there is a movement towards correction let us hope so and its not too late in the movement…
But in the meantime the Beach Boiz did a fantastic job and made a excellent display of surfing talent proving that it’s not about the money but really about the love of Surfing
Maju Nias
Ya’ahowu
January 9th, 2012 at 8:55 AM
Saya dukung BEACH BOIZ,tingkatkan skilmu
dan untuk infranstruktur yang masih kurang itu (Sorake/lagundi beach)perlu di perhatikan oleh pihak pemerintah Nisel untuk menata wilayah tersebut. karna kelengkapan ini sangat penting bagi setiap yang berkunjung…..
February 7th, 2012 at 10:47 AM
berjuanglah Beach Boiz, semangat terus……
yakinlah bahwa Sorake Beach akan bangkit lagi oleh sentuhan tangan-tangan kita semua. Kita jangan berharap penuh dengan bantuan, karena bantuan itu tidak tau kapan datangnya. Jadi, mari kita sepakat untuk membangun Sorake Beach tercinta kita menjadi lebih baik lagi untuk hasil yang lebih baik lagi..
untuk kita semua :
Bekerjalah tanpa pamrih. Janganlah mengharapkan imbalan. Bersedialah untuk mencicipi yang tidak enak.
Perhatikan segala sesuatu yang kecil. Dan jangan menganggap enteng yang sedikit. Bersiaplah untuk menghadapi kesulitan kapan saja. Kesulitan besar, berasal dari hal-hal yang kecil. Sebagaimana segala sesuatu yang besar, berawal dari segala sesuatu yang kecil. Hadapilah segala kesulitan dengan jiwa yang tenang.
Pekerjaan sekecil apapun harus dikerjakan dengan penuh perhatian, karena hal-hal yang kecil itu yang bisa menyebabkan terjadinya hal-hal yang besar.
okey BRAVO.. God Bless Sorake Beach
Ia yang bijak tidak mengejar hal yang besar, tetapi Ia tetap juga meraih keberhasilan yang Besar……