‘Bolong’ Atap “Omo Sebua” Bawömataluo Masih Dibiarkan Terbuka

Saturday, October 29, 2011
By susuwongi

Kondisi Atap Omo Sebua di Bawömataluo yang Masih Dibiarkan Terbuka paska diterjang angin kencang (foto: Ariston Manaö

JAKARTA, NIASONLINE – Hingga saat ini dan mungkin beberapa waktu ke depan, atap Omo Sebua di Bawömataluo dibiarkan terbuka. Sebab, memperbaiki atap rumah yang sudah bolong karena diterbangkan angin tersebut tidak mudah dan juga membutuhkan biaya besar.

“Sampai saat ini dibiarkan terbuka saja. Bagaimana lagi, memperbaikinya juga tidak mudah,” ujar Ama Ana (Mo’a Wau) kepada Nias Online saat dihubungi melalui telpon selulernya, Sabtu (29/10/2011).

Dia menjelaskan, hari ini perbaikan tidak memungkinkan dilakukan karena waktunya tidak memungkinkan. Bahan-bahan yang diperlukan seperti kayu dan seng juga belum tersedia. Juga butuh dana besar untuk mengadakannya dan untuk memasangnya.

Tapi yang paling penting, kata dia, perbaikan tidak mungkin dilakukan hanya dengan memasang kembali seng yang sudah dibawa angin. Sebab, banyak kerusakan lain yang harus diperbaiki pada saat yang sama dan tidak bisa diperbaiki secara sebagian saja.

“Perbaikannya harus menyeluruh,” tukas dia.

Ama Ana juga mengungkapkan, sudah menghadap pihak terkait di tingkat Pemda Nias Selatan untuk mendapatkan bantuan untuk memperbaiki bangunan bersejarah yang sedang diperjuangkan menjadi warisan dunia (world heritage) di Unesco tersebut.

Namun, kata dia, belum ada kejelasan apa yang akan dilakukan Pemda Nias Selatan. Ama Ana disuruh membuat surat terkait kejadian itu langsung kepada Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi.

“Saat ini kami sedang konsep suratnya dan nanti akan saya sampaikan langsung,” kata dia saat dihubungi Nias Online.

Hal serupa diungkapkan Kepala Desa Bawömataluo Ariston Manaö. Menurut dia, kerusakan tersebut menunjukkan kondisi rumah itu sudah kritis. Terlepasnya seng rumah itu bukan hanya karena masalah paku atau angin saja, tapi juga karena kerapuhannya.

“Ini menunjukkan kondisi rumah itu sudah rapuh. Juga membenarkan hasil peneliti UGM dan Jepang beberapa waktu lalu yang mengatakan kondisi rumah itu sudah ‘stadium 4’ (bila dibandingkan dengan keparahan penyakit kanker, red),” jelas dia.

Ariston menjelaskan, beberapa bagian di rumah itu direhab beberapa waktu lalu. Namun menurut dia, pola merehab sebagian-sebagian seperti itu tidak bisa diandalkan. Sebab, kondisi keseluruhan rumah itu sudah rapuh.

“Kalau direhab, pasti bukan hanya sengnya yang perlu diganti. Tapi juga banyak hal terkait pada konstruksi bangunan harus direhab. Tidak bisa lagi direhab secara tambal sulam karena kondisinya sudah seperti itu,” jelas dia.

Pada Agustus lalu, sejumlah peneliti dari UGM dan dari beberapa universitas di Jepang melakukan ‘general check up’ pada seluruh fisik Omo Sebua itu. Termasuk melakukan pengujian micro tremor dan pemeriksaan fisik kondisi kayu pada bagian atas rumah. Hasilnya, kondisi konstruksi bangunan itu sudah kritis dan rapuh. Para ahli itu merekomendasikan rekonstruksi total rumah tersebut. (EN)

3 Responses to “‘Bolong’ Atap “Omo Sebua” Bawömataluo Masih Dibiarkan Terbuka”

  1. Heri

    Kita semua prihatin hal ini bisa terjadi oleh karena faktor alam yg tidak bersahabat yakni angin kencang sehingga atap dari rumah kebanggaan dunia ini dalam keadaan rusak.

    Cukup disayangkan jk penanganannya agak lambat mengingat curah hujan bulan ini akan mengguyur terus dan merusak bagian struktur bangunan kayu yg ada. Perlu tindakan khusus mengantisipasi hal tersebut, oleh karena itu dihimbau kdp semua khalayak baik pemda memberikan kebijakan khusus mengingat kondisi rumah ini semakin parah.

    Ariston jgn cuap-cuap atau asal bunyi sj, anda berbicara secara teknisnya sementara masalah kerusakan di depan mata anda.

    #42106
  2. Marselino Fau

    Kepada Bupati Nisel dan aparat terkait.

    Sampai berapa lama lagi Anda akan mendiskusikan masalah ini. Jangan berpikiran primordial, kehancuran Rumah ini bukan hanya berdampak kepada penghuninya, tetapi Anda akan menorehkan tinta hitam Anda menghancurkan Icon NIAS,…. pada saat Anda berkuasa….

    Sangat disayangkan Kalau Dibalik ini ada rencana utk mengabaikan apalagi ada kesan PEMBIARAN seolah-olah itu hanya masalah Ama Ana.

    Pemda NISEL harus bertanggungjawab untuk merehab ini jangan berlaku seperti orang bego aja….. Jangan pemda hanya mau untung dari devisa pariwisata karana Icon Nias (rumah besar ini)tapi ogah mengeluarkan biaya untuk merehabnya.

    Ya’ahowu

    #42440
  3. Jerome Feldman

    The omo sebua in Bawomataluo is a major world monument and the finest example of domestic architecture in all Indonesia. The potential loss of this treasure would be a shame for the entire culture of Indonesia and a loss for all the cutures in world.

    #42574

Leave a Reply

Kalender Berita

October 2011
M T W T F S S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31