Pemda Nisel Segera Operasikan Pelabuhan Perikanan di Teluk Dalam
“11 Juli 2011 nanti akan ada semacam seminar dengan pembicara dari Pusat (Jakarta) untuk mengkaji lebih lanjut bagaimana memanfaatkan pelabuhan itu. Intinya, kita ingin pelabuhan itu beroperasi dalam waktu dekat,” ujar Bupati Nisel Idealisman Dachi kepada Nias Online saat menjemput Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini ke Nisel minggu lalu.
Bupati Idealisman menambahkan, pemkab Nisel juga sedang memikirkan untuk melengkapi berbagai fasilitas yang masih kurang yang menjadi penunjang operasional pelabuhan itu.
Dari pantauan Nias Online beberapa waktu lalu, fasilitas bernilai miliaran rupiah yang dibangun oleh Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) tersebut tampak terbengkalai. Tidak ada satu kapalpun yang sandar dan lebih banyak digunakan sebagai tempat bersantai oleh anak-anak sekolah dan mahasiswa pada sore hari.Posisi pelabuhan itu sendiri berada di kawasan Pasir Putih dan dulu merupakan tempat berenang warga Teluk Dalam pada setiap hari Minggu. Bagian darat pelabuhan itu merupakan hasil reklamasi pantai ke arah tengah laut. Kemudian, dilanjutkan dengan bangunan dermaga yang memanjang lebih jauh ke tengah laut dengan formasi huruf “T”.
Berseberangan/berhadapan dengan pelabuhan pelelangan ikan itu adalah pelabuhan untuk kapal-kapal dari luar. Terdapat dua pelabuhan di sana yaitu, pelabuhan lama dan pelabuhan baru.
Dari percakapan dengan Kaduhu Maduwu (Ama Leni Maduwu) yang tinggal di salah satu fasilitas pelabuhan itu terungkap, pembangunan pelabuhan itu telah selesai pada 2009 dengan biaya Rp 22,5 miliar. Dan sejak itu juga, pelabuhan itu belum pernah digunakan oleh para nelayan.
“Di sini kan kapal-kapal ikan rata-rata kecil sehingga tidak bisa sandar karena desain dermaganya tinggi. Selain itu, karena posisi dermaga menjorok ke laut, ombaknya juga relatif besar sehingga menyebabkan kesulitan untuk para nelayan sandar di sini,” ujar dia.Kaduhu yang juga mengaku sebagai Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Nisel tersebut mengatakan, pelabuhan itu juga masih kekurangan berbagai fasilitas pendukung sehingg tidak bisa dioperasikan. Di antaranya, pabrik es, stasiun pengisian BBM, koperasi nelayan, fasilitas pengolahan ikan, pos sekuriti dan toilet umum. (EN)