Henkie & Ali calon Walikota Nias
MEDAN – Henkie Yusuf Wau, dan Ali Yusran buka wacana baru untuk tampil mencalonkan diri menjadi walikota dan wakil walikota Gunung Sitoli pada pemilihan kepala Daerah (Pilkada) mendatang.
Walau kedua pasangan ini masih belum menyebutkan partai politik yang akan mengusung atau melalui jalur independen, namun kedua mereka sudah menyatakan siap untuk tampil guna membangun Pemko Gunung Sitoli untuk lima tahun ke depan.
“Kami berdua sangat berharap seluruh parpol dan elemen masyarakat kota Gunung Sitoli secara bersama-sama menjadikan kota yang baru dimekarkan itu indah, bersih dan cinta akan perdamaian serta menjadi kebanggaan masyarakat Pulau Nias,†kata Ali Yusran Gea, tadi malam.
Menurut Gea, mereka berdua yang merupakan pasangan pelangi, sudah sepakat dan beritikat untuk maju karena keterpanggilan hati nurani selaku putra daerah yang cukup mengenal dan dikenal masyarakat setempat.
Sebagai Notaris dan dosen tetap UMSU serta Ketua Ikatan Alumni Mahasiswa Panca Budi dan juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Cendikiawan Muslim Nias Indonesia (HCMNI), Ali Yusran Gea menyebutkan, Gunung Sitoli merupakan sentral ekonomi dari berbagai lini kehidupan, maka perlu pemimpin yang memiliki komitmen dan integritas yang tinggi untuk memajukan Pemko Gunung Sitoli sebagai basis ekonomi dan kebanggaan masyarakat Nias menuju Provinsi Nias yang akan datang.
Ali Yusran Gea, lulusan Magister Kenotarisan USU 2008, juga menyebutkan, Henkie Yusuf yang akan tampil sebagai calon Walikota bersama dirinya untuk jabatan Wakil merupakan sosok calon pemimpin yang memiliki banyak jam terbang dan berpengalaman dalam pemerintahan.
“Pak Henkie Yusuf Wau saat ini adalah sebagai Sekda difinitif Kabupaten Nias Selatan dengan pangkat Pembina Utama Muda Golongan IV/c,†kata Ali Yusran Gea yang mengaku pencalonan mereka berdua pada pilkada Gunung Sitoli nanti sudah siap untuk bertarung memperebutkan kursi Walikota dan Wakil Walikota Gunung Sitoli. (www.waspada.co.id – 8-10-2010)
saya setuju mereka di atas Bpk Henkie dan bpk ali dari pada martinus lase yg tdk bertanggung jawab pada keputusannya sendiri tentang pengangkatan pegawai negeri sipil formasi thn 2009 pada pemerintah kota gunungsitoli 25 orang sampai sekarang nasib mereka tidak jelas pada hal sudah dinyatakan lulus di tanda tangan oleh martinus lase apalagi mengurusi penduduk nias yang beragam skrng ini jangan bermimpi kau martinus lase YA,AHOWU
Tampilnya tokoh diatas menjadi Calon Walkot & Cawalkot Gusit menyiratkan beberapa hal :
1. Mengusung Henkie Yusuf Wau SH MH menunjukkan bahwa tidak ada tokoh yang layak di kota Gusit sehingga harus mengimpor tokoh Nisel (walaupun beliau di Nisel sendiri susah bersaing/bertarung).
2. Mengusung Ali Yusran Gea SH MKn sebagai Cawalkot menunjukkan kelayakan kualitas minoritas di Gusit dibanding mayoritas (maaf bukan mksd mempertentangkan SARA) karena sudah bisa diduga bliau mendulang suara dari warga Muslim.
3. Mengusung Pasangan Pelangi (Hengkie & Ali Yusran) menunjukkan narsisme politik yang sedang ngetren sekarang ini….