Sarasehan Akhir Tahun 2009 Pemuda Pancasila Nias
Catatan: Pada tanggal 28 desember 2009 Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Nias menyelenggarakan Sarasehan Pemuda Nias di Gunungsitoli. Meskipun agak terlambat ditayangkan, berita dari kegiatan sarasehan tersebut masih aktual untuk disimak (Redaksi).
Nias adalah kepulauan yang terdiri dari lima daerah otonomi hasil pemekaran. Pemekaran ini adalah starting point untuk mengejar ketertinggalan ekonomi dan keterbelakangan sumberdaya manusia. Diharapkan daerah otonom ini memberikan keleluasaan dan ruang partisipasi masyarakat yang lebih lebar. Tentu saja otonomi daerah tidak dimaksudkan sebagai sekat wilayah terlebih-lebih sebagai sekat budaya. Otonomi daerah hanyalah alat bantu untuk mempecepat pencapaian kesejahteraan masyarakat Nias secara keseluruhan.
Nias tetaplah menjadi satu kesatuan budaya, satu kesatuan semangat dan kebersamaan untuk mengejar ketertinggalan, satu kesatuan jiwa sebagai Ono Niha. Untuk merekatkan semangat kebersamaan dan persatuan tersebut maka peran pemuda menjadi amat sangat strategis. Atas dasar itu, Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Nias memprakarsai sarasehan budaya pada tanggal 28 Desember 2009 dengan tema: Peranan Pemuda Mewujudkan Kepualauan Nias Yang Mandiri Pasca Pemekaran. Sarasehan ini merupakan media refleksi akhir tahun dan silaturrahmi seluruh tokoh masyarakat Nias.
Hadir dan menjadi pembicara dalam sarasehan tersebut Brigjen Chrisitian Zebua, alumni AKABRI 1980 yang pada waktu itu menjabat Kadispen AD (kini wakil asisten logistik KSAD) dan DR Yasonna H. Laoli, anggota komisi II DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan. Bertindak sebagai moderator sarasehan adalah Ilham Mendrõfa dari kepemudaan Kementerian Pemuda dan Olah Raga.
Christian Zebua mengingatkan soal nialai-nilai leluhur yang disebut sebagai budaya. Nias mewariskan banyak hal baik, khususnya soal nialai yang disebut sebagai: (1) fabanuasa, (2) fahasara dõdõ (3) falulusa (4) fagogohe tanga. Keempat nilai tersebut memiliki kandungan makna yang luar biasa dalam memepertegas karakter dan jati diri sebagai Ono Niha. Fabanuasa adalah keluhuran untuk memiliki pemerintahan yang good governance yaitu tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Fahasara dõdõ adalah keluhuran untuk mengedapankan musyawarah dan dialog sebagai metode pengambilan keputusan. Falulusa adalah semangat ke-gotong royongan yang menjadi energi kehidupan bermasyarakat, dan fagogohe tanga adalah inspirasi untuk saling tolong menolong, saling meneguhkan dalam koridor kebenaran.
Fakta bahwa pragmatisme budaya yang melanda kehidupan republik, juga masyarakat Nias, mestinya harus dilawan. Tokoh masyarakat, pendidik dan orang tua adalah benteng terakhir uintuk menanankam karakter dan kepribadian yang baik. Beliau mengutip amaedola (pepatah kuno) nias yang menyebut, “tola mate moro aila”. Ini adalah jati diri dan karekter masyarakat Nias untuk tetap berada di koridor kebenaran, menempatkan kehormatan diri dan keluarga di atas segala-galanya.
Dalam kesempatan yang sama, Yasonna Laoli menyampaikan banyak hal tentang partisipasi publik dalam tata kelola pemerintahan yang baik. Beliau mengingatkan agar pemuda mengambil peran untuk mengkritisi, mengawasi dan bersinergi dengan aktifitas dan program pemerintahan daerah yang tujuan akhirnya mempercepat capaian kesehjateraan masyarakat nias. Khusunya untuk pemekaran, beliau mengharapkan agar birokrasi lokal mengedepankan prinsip-prinsip pemerintahan yang bersih, berorientasi kepada pelayanan masyarakat agar berkah pemakaran ini menjadi anugerah dan manfaat terhadap percepatan pencapaian kesejahteraan masyarakat Nias. Beliau menyinggung tentag ide badan koordinasi antar daerah otonomi di kepualauan Nias sebagai salah satu model untuk mensinergikan keseluruhan program pembangunan yang dilaksanakan di Kepulauan Nias.
Sarasehan tersebut dihadiri antara lain Bupati Nias Binahati B Baeha, Wakil Bupati Nias Temazaro Harefa, Walikota Gunung Sitoli Martinus Lase, Sekertaris Daerah Nias Barat Zemi Gulõ, dan Sekretaris Daerah Kota Gunungsitoli Kemurnia Zebua.
Kegiatan sarasehan ini adalah rangkaian dari kegiatan akhir tahun Pemuda Nias, yang diselanggarakan oleh MPC PP Kabupaten Nias yang diketuai oleh Irama K. Zebua. (ssw/brk/nz*)
Foto: Dari kiri ke kanan – Brigjen Christian Zebua, Ilham Mendrõfa, DR. Yasonna H. Laoli.