Gempa 7,7 SR Tak Akibatkan Korban Jiwa
Gempa Rabu (7/4) berkekuatan 7,7 Skala Richter di perairan pulau Banyak, antara Pulau Nias dengan dan Pulau Simeleu memicu gempa-gempa susulan. Gempa susulan yang terjadi dicatat oleh Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) terjadi di Simeleu sebesar 4,9 Skala Richter pada 7 April 2010 pukul 11.22 WIB.
Akibat Gempa di Sumut
Gempa tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan yang berarti di Sumut, ungkap Gubsu Syamsul Arifin. “Saya dan Sekdaprovsu RE Nainggolan sudah mengecek ke daerah daerah. Alhamdulilah dari laporan yang kita terima tidak ada korban jiwa maupun kerusakan yang berarti hanya ada yang retak retak”, ujarnya.
Namun demikian gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR) Rabu (7/4) pukul 05.15 WIB menyebabkan 90 persen pembangkit PLN yang berada di sektor Pembangkitan Belawan mengalami gangguan.
“Akibatnya sebagian besar wilayah Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam padam pascabencana alam tersebut karena berkurangnya kemampuan pasokan. Tidak terjadi kerusakan pada pembangkit, kecuali gangguan pada sistem,†jelas GM PT PLN (Persero) Regional Sumatera Utara, Denny Pranoto. Meskipun 10 dari 11 mesin pembangkit dengan kapasitas sekitar 1.000 MW sempat drop ke daya 160 MW saat terjadi getaran, namun secara berangsur-angsur kondisinya terus membaik. Denny mengakui akibat gangguan pada sejumlah mesin pembangkit, PLN mengalami kerugian mencapai Rp2 miliar untuk memulihkan kembali ke-10 mesin pembangkit tadi.
Padamnya listrik memicu masyarakat memakai lilin. Kelalaian pemakaian lilin telah menyebabkan 14 rumah di kelurahan Anggrung Medan terbakar.
Akibat Gempa di Nias
Pantauan Analisa di sekitar wilayah Nias, Kabupaten Nias Utara tepatnya di Kecamatan Lotu 2 dilaporkan 2 lokal bangunan SMPN 1 hancur. Seluruh dinding Gereja BNKP Orahua Daso Resort 34 hancur. 2 unit rumah di Desa Lawira milik Sidibero Nazara dan milik Anwar juga hancur dan kantor Bupati Nias Utara juga mengalami kerusakan seperti lantai keramik dan dinding rusak.
Selanjutnya, letak Jembatan Nalua Desa Nalua turun dari kondisi semula sekitar 20 cm dan Jembatan Ehau juga dikhabarkan warga setempat retak-retak. Kemudian, Jembatan Fino Desa Hiliduruwa Kecamatan Sawo Kabupaten Nias Utara dilaporkan turun sekitar 30 cm, hingga 2 orang pengendara sepeda motor yang melintas sesaat setelah terjadi gempa di jembatan itu mengalami kecelakaan karena tidak tahu situasi jembatan telah berubah.
Akibat Gempa di Aceh
Hingga Rabu (7/4) sore jumlah korban luka akibat gempa mencapai 21 orang, tiga di antaranya menderita luka parah. Diperkirakan jumlah korban luka akan terus bertambah. Sejumlah korban luka tersebut kini dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Sinabang, Nanggroe Aceh Darussalam. Menurut Humas Kabupaten Simeulue Abdul Karim, koraban luka parah umumnya terkena reruntuhan bangunan di bagian kepala, tangan, dan kaki. Sedangkan korban luka ringan hanya mengalami luka lecet saat mencoba melarikan diri ketika gempa terjadi. “Semuanya korban gempa telah ditangani pihak rumah sakit,” katanya.
Gempa tersebut telah menyebabkan Bandar Udara Lasikin dan Pelabuhan Simeulue rusak parah. Meski demikian, hal ini tidak mempengaruhi jadwal penerbangan ke Pulau Simeuleu. Tercatat 13 perkantoran pemerintah mengalami rusak ringan dan parah. Kerusakan terparah terjadi pada kantor Dinas Pendidikan. Sebagian atap gedung roboh dan dinding retak.
Hingga kini data sementara dari pemerintah Kabupaten Simeulue, kerusakan akibat gempa meliputi, 10 sarana kesehatan, 1 sarana pendidikan, 32 perumahan penduduk, 2 rumah ibadah dan 25 tiang listrik tumbang.
Penyaluran BBM Paska Gempa
Sementara itu Rustam Aji, Asisstant Customer Relation Pemasaran BBM Retail Region I Pertamina di tempat terpisah melaporkan kondisi lembaga penyaluran pascagempa di Sinabang khususnya di pantai Barat NAD maupun di Sumut dalam kondisi aman. Dia menyebutkan berdasarkan hasil koordinasi dengan Depot Sabang, Simeulue, Meulaboh, Sibolga dan Nias tidak terjadi kerusakan maupun gangguan terhadap penyaluran BBM.
(usgs, analisadaily, mediaindonesia)