Jembatan Muzõi Kembali Putus, Masyarakat Nias Harapkan Perhatian Pemerintah
Gunungsitoli – Masyarakat Nias harapkan perhatian dari pemerintah, baik dari pusat hingga ke pemerintah daerah serta lebih khususnya kepada Unit Penanganan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (UPRPJJ) menyusul peristiwa putusnya kembali Jembatan Muzõi (Bally), Sabtu, (25/7) lalu pukul 20.30 WIB.
Ketua KNPI Kabupaten Nias Dalifati Ziliwu, S.Pd yang juga anggota DPRD Nias kepada Analisa mengatakan, sangat menyesalkan peristiwa putusnya Jembatan Bally Muzõi di Kecamatan Lahewa Timur untuk kedua kalinya.
Menurut Dalifati Ziliwu, dengan putusnya jembatan Bally Muzõi beberapa tahun lalu, seharunya sudah menjadi pengalaman bagi pemerintah dan unit terkait untuk lebih memperhatikan kondisi jembatan. Namun, diduga karena tidak ada perhatian dan perawatan, jembatan bally yang baru dipasang kembali ambruk.
“Saya sangat prihatin jika kondisi jembatan terus menerus seperti itu, karena jika keadaan ini terus menerus berjalan tanpa ada penangan yang komplit dan serius saya mengkhwatirkan masyarakat akan sulit untuk memenuhi keperluan perekonomian mereka sehari-hari. Sebab, jalan dan jembatan provinsi itu, merupakan satu-satunya urat nadi perekonomian dari tiga kecamatan yakni, Afulu, Lahewa dan Lahewa Timur,” tegas Dalifati.
Dalifati mengharapkan kepada pemerintah provinsi, pemerintah daerah untuk segera melakukan upaya kongkrit dalam mengatasi permasalahan yang tengah dialami ribuan warga yang berada di daerah bagian utara Pulau Nias itu. Jjika hal ini tidak segera diatasi, ia mengkhwatirkan akan timbulnya persoalan baru atau gejolak-gejolak sosial di tengah masyarakat khususnya di tiga kecamatan itu ke depan.
Hal senada juga disampaikan Abdul Malik penduduk Kecamatan Lahewa saat melintasi jembatan itu, Ia berharap, agar pemerintah lebih memberikan perhatian khusus dengan kondisi jembatan, karena bila jembatan terkendala kehidupan mereka juga sehari-hari ikut terkedala.
Menurut keterangan sejumlah masyarakat setempat, putusnya kembali jembatan bally penghubung antara Kabupaten Nias dengan Nias Utara diduga karena rangka jembatan bally yang dipasang pada tahun 2007 lalu bekas pasangan yang tidak lengkap komponennya.
Punggung jembatan yang terbuat dari pohon kelapa telah lama dan terlihat sudah pada rapuh, hingga kapasitas jembatan itu tidak layak untuk digunakan lagi untuk jalan provinsi. Banyaknya baut-jembatan yang hilang karena tidak terpelihara.
Pantau Analisa di lapangan, Minggu, (26/7) jembatan bally itu kembali dapat difungsikan dan digunakan serta arus lalu lintas antara Gunungsitoli- Lahewa kembali normal. menurut informasi yang dihimpun, perbaikan kembali jembatan Bally Muzoi dilakukan RR-KN. (Analisa, 28 Juli 2009)