Pejabat AS: Tagged.com Mencuri Identitas Jutaan Pengguna
Jaksa Agung New York menuduh Tagged.com telah mencuri identitas lebih dari 60 juta pengguna internet di seluruh dunia dengan mengirim email kepada masing-masing sambil melihat-lihat informasi akun mereka.
Andrew Cuomo mengatakan ia berencana menuntut situs jaringan sosial itu atas pemasaran yang bersifat penipuan dan invasi privasi.
“Perusahaan ini mencuri buku alamat dan identitas jutaan orang,†kata Cuomo dalam sebuah statemen.
“Privasi konsumen diserang dan dipaksa meminta maaf secara memalukan kepada semua kontak email mereka karena tingkah Tagged yan tidak etis dan ilegal.â€
Tagged adalah sebuah jaringan sosial yang dibangun oleh dua orang mahasiswa matematika Harvard Greg Tseng dan Johann Schleier-Smith; Tagged menyebut diri sebagai “destinasi jaringan sosial primer.â€
Perusahaan yang berpangkalan di California itu mengklaim diri sebagai situs jaringan sosial terbesar ketiga setelah Facebook dan MySpace, dengan 80 juta pengguna.
Cuomo mengatakan Tagged memperoleh informasi itu umumnya dengan cara yang licik / tak jujur, dengan mengirim email kepada banyak orang berisi permintaan agar mereka melihat-lihat foto-foto pribadi teman-teman mereka.
Pesan itu berbunyi: “(name of friend) sent you photos on Tagged.”
Ketika penerima email itu mencoba mengakses foto-foto itu, Cuomo mengatakan mereka secara efektif menjadi anggota jaringan sosial itu – tanpa pernah melihat foto-foto itu. Pada saat itulah informasi dalam buku alamat email orang-orang itu dicuri.
Bulan lalu Tagged menangguhkan sementara kampanye online-nya sebagai tanggapan terhadap keluhan-keluhan anggotanya.
“Spam yang sangat berbahaya di internet setara dengan perbuatan memasuki rumah orang secara ilegal, mencuri buku alamatnya dan mengirim surat palsu kepada semua orang yang alamatnya terdapat dalam buku itu,†kata Cuomo.
Sistem di situs Tagged.com mengirim email kepada seseorang menanyakan kepadanya apakah pengirim foto itu adalah temannya, yang disertai pesan bahwa apabila penerima email itu tidak merespons, teman itu “mungkin berpikir kamu mengatakan tidak†(disertai dengan ikon berwajah muram).
Setiap klik hasilnya akan sama, kata Cuomo: Setiap orang di dalam daftar kontak (alamat) menerima email yang akan berbunyi: “(name of user) sent you photos on Tagged.“. Situs itu kemudian membanjiri email itu dengan bermacam-macam iklan.
Pada saat seorang penerima email itu menyadari bahwa foto-foto itu sebenarnya tidak ada, sudah sangat terlambat – Tagged telah melanggar privasi yang bersangkutan.
Jaksa Agung Cuomo mengatakan dia akan menuntut Tagged secara hukum agar situs jaringan sosial itu menjauhi praktek-praktek curangnya serta berharap situs itu dikenakan denda. (AP/brk/*)
that’s nonsense!
gile bener..pada hal dari harvard juga lho..sama kaya mark zhuckerberg,,juga dari harvard..tapi FB bae2 aja tu..cara curang lama lama ketauan juga kan..ckckckk..