PMI dan IFRC Gelar Jalan Santai dan Lomba Pembuatan Larutan Gula Garam

Saturday, March 21, 2009
By nias

Lahewa (Nias Online) – Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Nias beserta rantingnya di Lahewa, didukung oleh Program Air Besih dan Sanitasi (WatSan) International Federation of the Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) Lahewa menggelar kegiatan jalan santai yang melibatkan masyarakat ke lokasi sumber mata air di Desa Afia, yang merupakan salah satu sumber mata air yang dibangun oleh PMI/IFRC di Lahewa. Demikian siaran pers IFRC dan PMI yang diterima Nias Online.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22 Maret 2009. Kegiatan ini juga bertujuan merefleksikan kampanye ”Dunia Berjalan untuk Air ”, sebagai sebuah gerakan internasional mengiringi peringatan Hari Air Sedunia yang tahun ini bertema “Berbagi Air, Berbagi Kesempatan” (Shared Water, Shared Opportunities).

Selain jalan santai, PMI dan IFRC juga menyelenggarakan lomba pembuatan larutan gula-garam pencegah dehidrasi bagi masyarakat setempat, sebagai bagian dari kegiatan promosi kesehatan.

Kurangnya ketersediaan air bersih bukanlah masalah baru di wilayah Lahewa. Untuk itu, PMI dan IFRC selama beberapa tahun terakhir mendukung program Air Bersih dan Sanitasi di Lahewa melalui pembangunan jamban (WC) keluarga dan serangkaian promosi kesehatan. Menurut siaran pers tersebut, sampai saat ini PMI dan IFRC telah menyelesaikan 18 bangunan perlindungan sumber air bersih, memasang lebih dari 10 kilometer jalur perpipaan, membangun 8 buah reservoir, 73 kran umum, dan 177 bak penampung air hujan di area kerjanya.

Dijelaskan lebih lanjut dalam siaran pers tersebut, PMI dan IFRC mencatat angka penurunan penyakit diare sebesar 26% di Lahewa setelah adanya pembangunan fasilitas air bersih dan sanitasi ini. Angka tersebut diperoleh dari hasil perbandingan survei CBI (Community Based Consultative Inventory) dan KAP (Knowledge-Attitude-Practice) yang dilakukan sebelum dan sesudah pembangunan fasilitas air bersih dan sanitasi serta penyuluhan kesehatan.

“Milyaran penduduk di dunia kekurangan akses ke air minum yang bersih dan sehat. Dan bicara soal perlindungan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sumber air bersih ini, sebenarnya kita dapat belajar dari negara-negara lain, di timur tengah, misalnya,” ujar WatSan Project Manager IFRC, Hario JS.

Menurutnya, negara seperti Israel dengan curah hujan mereka yang hanya 60-80 milimeter pertahun ternyata tidak pernah kekurangan air bahkan mampu mengekspor berbagai macam hasil pangan mereka. Sementara Kepulauan Nias terletak di sekitar garis khatulistiwa, dengan rata-rata curah hujan cukup tinggi yakni 3.827 mm per tahun, tetapi pada musim kemarau masyarakat Nias, khususnya di Lahewa, tidak memiliki cukup sumber air bersih. Karena itu, lanjut Hario, tinggal bagaimana kerjasama antara pemerintah, NGO dan masyarakat dalam mempromosikan perlindungan air bersih ini di Nias.

Sementara itu menurut Project Officer bidang promosi kesehatan IFRC, Kasima Purba, lomba pembuatan larutan gula garam diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya air, bagaimana memanfaatkan air seefisien mungkin bagi kehidupan, dan bagaimana menjaga agar curah hujan yang ada di Nias dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Mengutip penjelasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), “Secuil garam, sesendok penuh gula, dan segelas air bersih, adalah yang dibutuhkan untuk mencegah hampir 2 juta anak balita yang meninggal setiap tahunnya dari penyakit diare. Tantangan terbesar yang kita hadapi saat ini adalah bagaimana cara kita mencapai ke titik-titik dimana anak balita ini sedang menderita dan mungkin hampir meninggal karena diare.” Kantor Pusat IFRC di Jenewa pada tanggal 10 Maret 2009 lalu telah mengeluarkan peringatan bahwa peningkatan angka diare akan menjadi ancaman terbesar di dunia. Angka ini akan terus meningkat apalagi bila dibarengi oleh rendahnya perilaku hidup sehat, kurangnya kepedulian terhadap penyebaran penyakit, dan kurangnya akses ke air bersih.

Terkait dengan peringatan Hari Air Sedunia ini, Wakil Ketua Bidang Kesehatan PMI Cabang Nias, Chalaini Zebua menyampaikan ucapan terima kasih kepada IFRC Watsan Lahewa yang telah memprakarsai Hari air sedunia ini. Zebua juga mengingatkan kepada masyarakat Nias bahwa Air adalah salah satu kebutuhan dan modal bagi kesehatan dan keberlangsungan kehidupan manusia.

Diharapkan melalui peringatan Hari Air Sedunia ini, masyarakat Nias pada umumnya dan khususnya di kecamatan Lahewa menjaga sumber-sumber air bersih dan fasilitas pendukungnya dan memanfaatkannya semaksimal mungkin untuk masa depan Nias yang lebih baik. (brk/*)

7 Responses to “PMI dan IFRC Gelar Jalan Santai dan Lomba Pembuatan Larutan Gula Garam”

  1. 1
    Herry Says:

    Dear Redaksi,

    Terimakasih sudah memuat berita ini.

    Herry.

  2. 2
    Herry Says:

    Yaahowo,

    Wah hari air sedunia, kita harus benar benar menjaga sumber mata air kita, ada tulang Eddy tadi siang bilang, kalau anak nias juga bisa jadi presiden kalau sehat, ngak sering bolos sekolah karna kena diare gara gara minum air ngak sehat..

    kalau sering sakit sakitan trus ngak bisa belajar dengan tekun, gimana mau jadi presiden…

    Terima kasih juga untuk kepala SMU 1 Lahewa dan semua siswa/i nya, yang tadi aktif banget ikut perlombaan jalan santai.
    hehehhe

    Herry

  3. 3
    Victor Says:

    Profisiat. Beberapa tahun lalu saya ikut melatih sejumlah kader watsan di Lahewa dengan pendekatan PHAST (Participatory Hygiene and Sanitation Transformation) atas permintaan IFRC. Waktu itu saya sendiri kena diare… he3x. Salam hangat buat kader watsan dan masyarakat di Lahewa. Ya’ahowu!

  4. 4
    Onibe Lase Says:

    Yaahowu fefu…..!
    Air merupakan bagian dari nafas yang kita hembus di setiap detik oleh karena itu, Kita wajib memeliharanya sebagai konsumer. Penyakit yang di sebabkan oleh kondisi air yang buruk telah menjadi salah satu faktor keterlambatan masyarakat nias di dalam meningkatkan taraf ekonominya. pada umumnya masyarakat nias hanya mengenal sistim pengobatan (Pengobatan secara tradisional) di mana hal ini telah menjadi tradisi yang kental sejak masa dahulu kala. Ini saatnya untuk berubah pada perubahan perilaku menuju penanganan air dan sanitasi secara preventif. Let’s fight against diseases guys…!

  5. 5
    Onibe Lase Says:

    Salam buat Pak Viktor,

    Apa masih ingat dengan saya,Onibe..Pada saat memberikan pelatihan PHAST dulu saya khan salah satu assistant trainer, sekalian ama asnawie dari Aceh…

    Apa Bapak Viktor masih dengan PMI di Jakarta atau sudah praktek di tempat lain

    Salam Onibe

  6. 6
    Herry Says:

    Bapak Onibe dan Viktor.

    Terima kasih atas jasanya dulu dalam membagikan Ilmu PHAST buat masyarakat NIas,kalau boleh saya ibaratkan sebuah pohon sepertinya bapak sudah bisa kembali sekarang untuk memetik hasilnya, karena sebagian hasilnya sudah nampak, dan sudah banyak bunga bunga bakal jadi buah dalam waktu dekat ini.

    Saya juga berharap angka diare di NIas akan terus menurun seiring masaknya buah buah dari pohon yang pernah bapak tanam.

    Juga terima kasih kepada PIM dan IFRC ….

  7. 7
    Victor Says:

    Bahagia sekali mendengar kabar dari Lahewa, khususnya dari Bung Onibe dan Bung Herry. Tentu saya ingat Onibe Lase, salah seorang yang giat memajukan kesehatan masyarakat di Lahewa. Foto-foto kita masih tersimpan rapi. Saya memendam rindu berkunjung ke Lahewa, bersenda-gurau lagi dengan teman-teman di Lahewa. Dulu kita punya planning untuk juga melatih PHAST di Mandrehe dan Telukdalam. Namun kegiatan teralihkan karena terjadi gempa Yogya, tim saya ditugaskan ke Bantul dan Klaten.

    Lewat situs Nias Online ini baiklah kita jalin komunikasi dan informasi, saya salah satu ‘penjaga gawang’ situs ini. GBUs.

    Ya’ahowu!
    Victor Zebua

Leave a Reply

Comment spam protected by SpamBam

Kalender Berita

March 2009
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031