Lembaga Budaya Nias Furai akan Gelar Malam “Friends of Niasâ€
Medan – Lembaga Furai akan mengadakan pertunjukan kebudayaan Nias “Friends of Nias†di Bali Room Hotel Arya Duta Palladium Medan, Senin 1 Desember 2008 malam.
Istimewanya, undangan untuk pertunjukan ini turut ditandatangani Gubernur Sumatera Utara H Syamsul Arifin SE. Dan yang menarik pula, pada acara budaya itu, akan diberikan gelar kehormatan adat Nias kepada tokoh masyarakat DR GM Panggabean, dan Furai Award kepada seorang tokoh kebangsaan Jerman dan penghargaan-penghargaan kepada beberapa tokoh lainnya yang selama ini telah berjasa bagi kemajuan Nias dan dianggap sebagai sahabat orang Nias di antaranya Gubsu H Syamsul Arifin yang merupakan sahabat semua suku. Juga penghargaan akan diberikan kepada Kepala BRR Perwakilan Nias William Iskandar sebagai ucapan terimakasih karena telah bekerja keras merehabilitasi dan merekonstruksi Nias, pasca gempa.
Berkaitan dengan itu, pengurus Lembaga Furai dan para budayawan Nias Selatan, telah menemui DR GM Panggabean di Kantor SIB, Senin (24/11). Mereka terdiri dari Ketua Umum Furai, Aliozokhi Fau, SPd, Penasehat Drs Yulianus Harefa, Med, TESOL, Ketua Panitia Abdian Dachi, Sekretaris Iradat Sihura SH, Bendahara Saderarhi Waruwu, Budayawan Situasi Zagoto, Famaigi Z. Manao, S. Hondo dan Humas L Humendru.
Ketua Umum Furai dan Panitia meminta kesediaan Pak GM untuk bersedia nanti hadir menerima gelar kehormatan adat Nias yang akan diberikan. Ketua Furai Aliozokhi Fau SPd dengan rinci menjelaskan arti dan makna dan dasar pertimbangan pemberian penghargaan adat tersebut kepada Pak GM yang telah memenuhi tujuh tahapan, antara lain disebutkan, bahwa selama ini Pak GM memberi perhatian yang cukup besar mengenai Nias khususnya Nias Selatan melalui media SIB. Pak GM sebagai tokoh pemekaran mendukung perjuangan pemekaran Nias Selatan beberapa tahun yang lalu, hingga terbentuk sekarang ini dan juga pemekaran daerah lainnya termasuk Propinsi Tapanuli yang tinggal selangkah lagi. Bahkan katanya, selama ini untuk pemekaran Nias menjadi beberapa kabupaten dan kota yang kini sudah terwujud, tidak pernah ada satu kata pun dari Pak GM agar pemekaran itu ditolak.
Pak GM juga dinilai, banyak mendukung kegiatan-kegiatan pelestarian budaya Nias dan berjasa dalam bidang pendidikan, di mana banyak putra-putri Nias yang belajar di Universitas Sisingamangaraja XII telah menjadi sarjana saat ini. Jika mungkin, kepada Pak GM diminta supaya memindahkan Universitas Sisingamangaraja XII ke Nias Selatan.
Dengan pemberian gelar kehormatan adat ini, Furai mengharapkan masyarakat Nias Selatan semakin dekat dengan Pak GM, serta saran-saran buah pikiran dan bentuk-bentuk kepedulian lainnya dari Pak GM untuk kemajuan Nias Selatan akan semakin besar.
Mendengar semuanya, Pak GM kelihatan tenang saja dan mendengar dengan penuh perhatian penjelasan mengenai adat istiadat Nias. Kepada Panitia dimajukan beberapa pertanyaan, termasuk tentang hal-hal urutan acara dan pelaksanaan teknis lainnya, siapa-siapa yang diundang dll.
Salah satu pertanyaan dari Pak GM, apakah ini nanti tidak akan menimbulkan reaksi dari pihak-pihak tertentu? Namun Panitia menjawab, mereka sudah siap “menangkisnya†dan siap bertanggungjawab.
Setelah menerima penghargaan kehormatan adat tsb nanti Panitia juga meminta kiranya Pak GM berkenan memberi kata sambutan.
Menutup pertemuan itu, Furai memimpin doa untuk Pak GM yang dibawakan Sekretaris Furai Iradat Sihura SH. (SIB, 27/11/2008)