‘Penyerangan STT Setia Direncanakan’
Teluk Dalam — Ketua Umum Persatuan Inteligensi Kristen Indonesia (PIKI) Cornelis Ronowidjojo mengungkapkan, merujuk pada berbagai kejadian yang dialami oleh mahasiswa SETIA maupun pengrusakan properti kampus itu, patut diduga penyerangan yang berbuntut pengevakuasian seluruh Civitas Academica kampus itu sudah direncanakan sebelumnya.
“Kita sangat prihatin dengan kejadian itu. Sangat memiriskan hati. Melihat dari apa yang terjadi,
mahasiswa dilempari, disiram air keras dan masih banyak lagi, kelihatan sekali kejadian itu terencana,”
kata dia pada sambutan pada pelantikan pengurus DPC PIKI Nisel di Teluk Dalam, Selasa (12/08).
Dia juga menyesalkan pernyataan walikota Jakarta Timur terkait kejadian itu beberapa waktu lalu. Saat itu walikota Jakarta Timur mengeluarkan pernyataan agar kelompok minoritas tahu diri bila berada di tengah-tengah kelompok mayoritas. Pernyataan itu memancing protes keras dari anggota DPR RI. “Saya juga sudah meminta dia mencabut pernyataan itu. Itu juga salah satu contoh sikap pejabat negara yang tidak boleh dicontoh karena hanya akan memecah belah,” jelas dia.
Dia menyatakan, pernyataan walikota Jakarta Timur itu, bila diadopsi secara sejajar di daerah yang penganut agama lain sebagai mayoritas maka akan menyebabkan kondisi bangsa ini runyam. Sebab, dengan itu, kelompok yang mayoritas di suatu daerah namun minoritas di daerah lainnya akan diperlakukan sama. “Itu tidak boleh terjadi. Itu jangan dicontoh, termasuk di Nisel. Wilayah ini harus jadi zona damai dan pulau damai,” papar dia.
Dia juga mendesak pemerintah daerah Nisel dan Nias agar segera mengambil langkah nyata menyikapi masalah pengusiran mahasiswa SETIA tersebut. Sebab, kata dia, sebagian mahasiswa SETIA merupakan pemuda-pemudi asal Nisel dan Nias. “Semoga ini juga menjadi menjadi perhatian pemerintah daerah. Lihatlah anak-anak kita disana. Kondisi mereka sangat memprihatinkan. Gubernur Kalbar sudah melakukan itu dengan mengunjungi mahasiswa-mahasiswi yang merupakan putra-putri daerahnya,” ujar dia.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Nisel Marthalena Duha mengatakan pihaknya akan mengajukan pembahasan sikap DPRD Nisel atas kejadian itu. Dia juga mengharapkan, pihak pemerintah daerah segera melakukan tindakan terkait nasib mahasiswa-mahasiswi asal Nisel tersebut. “DPRD Nisel siap membahas bersama nasib mahasiswa/i setia di Jakarta bersama PIKI Nisel,” jelas dia.
DPC PIKI Nisel juga segera melakukan tindakan nyata terkait masalah itu. Saat ini pihak DPC PIKI sedang mengumpulkan data mahasiswa-mahasiswi SETIA asal Nias Selatan. (Etis Nehe)