Raul Castro Presiden Baru Kuba

Tuesday, February 26, 2008
By nias

HAVANA (AFP) — Parlemen Kuba hari Minggu kemarin memilih Raul Castro sebagai presiden baru Kuba setelah negara itu dipimpin oleh saudaranya Fidel selama 50 tahun. Pemilihan Raul sebagai presiden baru Kuba diindikasikan sebagai isyarat negara pulau Karibia itu tetap akan berada pada jalur pemerintahan komunis.

“Fidel tak tergantikan; rakyat akan meneruskan karyanya ketika ia tidak lagi bersama kita secara fisik walau ide-idenya tetap di sini,” kata Raul yang berumur 76 tahun kepada para dewan legislatif pada pidato pengangkatannya.

Fidel Castro yang telah berumur 81 tahun yang memimpin revolusi Kuba, telah menyerahkan kekuasaan kepada adiknya Raul secara sementara sejak 2006 ketika ia masuk rumah sakit untuk pembedahan intestinal.

Sejak itu Fidel tak pernah terlihat di depan umum, dan Selasa lalu mengeluarkan pengumuman yang mengejutkan bahwa karena alasan-alasan kesehatan dia menyerahkan jabatan kepresidenan yang dipegangnya sejak tahun 1959.

Segera setelah diangkat jadi presiden, Raul mengangkat Jenderal Julio Casas Regueiro menjadi Kepala Angkatan Bersenjatan Kuba menggantikan dirinya.

Casas Regueiro, 72 tahun, juga dipilih menjadi anggota dewan eksekutif Kuba. Presiden Raul menyatakan kekagumannya terhadap Jenderal Julio Casas Regueiro penggantinya.

“Saya selalu mengkritik para jenderal dalam angkatan bersenjata kita, tetapi selama 50 tahun saya tidak mengingat kejadian di mana saya mengritik Jenderal Julio Casas Regueiro,” kata Raul kepada dewan legistlatif.

Dalam reaksi pertamanya atas pengangkata Raul sebagai presiden baru Kuba, diplomat Amerika Serikat untuk Amerika Latin Tom Shannon mengatakan Washington melihat harapan untuk suatu perubahan.

“Ada kemungkinan dan potensi perubahan di Kuba, tetapi perubahan itu harus dimulai dari dalam Kuba sendiri,” kata Shannon, seraya menambahkan bahwa perubahan bersejarah yang sedang berlangsung di Kuba sangat ‘signifikan’.

Dalam suatu sinyal yang mengindikasikan bahwa perubahan mungkin akan berjalan lambat, Raul Castro mengatakan dia akan berkonsultasi dengan Fidel tentang masalah-masalah penting. Dan dia bertekad mempertahankan keutuhan wilayah Kuba dari kemungkinan serangan negara tetangga dan musuh utamanya dari utara: Amerika Serikat.

“Kami telah mencatat pernyataan-pernyataan ofensif dan bersifat interfensi dari pihak Kekaisaran (istilah Kuba bagi Amerika Serikat) dan dari beberapa aliansi terdekatnya,” katanya.

Dalam pembangkangan terhadap ajakan Amerika untuk perubahan ke arah demokrasi, Fidel Castro hari Minggu, menjelang pemilihan penggantinya, mengesampingkan pengkhianatan revolusi Kuba.

Ucapan selamat atas pengangkatan Raul sebagai presiden berasal dari Presiden Venezuela Hugo Chavez, yang menepis spekulasi bahwa hubungannya dengan pemimpin baru tidak sedekat dengan Fidel.

“Tidak akan ada perubahan, kami akan terus melanjutkan persatuan kami, hanya melalui persatuan kami bisa maju menggapai kemenangan,” kata Chavez.

Dewan yang beranggotakan 614 orang itu memilih seorang wakil presiden utama, 5 wakil presiden lainnya, seorang sekretaris partai dan 23 orang Dewan Negara.

Dan sebagai indikasi masih berpengaruhnya generasi lama, Jose Ramon Machado, seorang pemimpin tua Kuba dipilih untuk pos kedua (wakil presiden utama).

Machado, 77 tahun, menteri kesehatan sebelumnya, adalah pendiri Partai Komunis dan telah menjadi ketua partai itu sejak 1990.

Sementara itu, Carlos Lage, 56 tahun, seorang pemimpin dari generasi yang lebih muda yang sedang melejit tetapi memiliki peluang kecil menjadi presiden, bertahan pada posisinya sebagai salah seorang dari wakil presiden.

Dengan Machado di belakangnya, “Raul Castro memberi indikasi para sesepuh partai masih memiliki pengaruh besar dalam sistem,” kata Dan Erikson, seorang analis dari Inter-American Dialogue.

Akan tetapi Brian Latell, peneliti rekan senior pada Studi Kuba-Amerika, Universitas Miami, mengatakan perubahan bisa jadi tengah berlangsung. “Banyak yang mengatakan ini hanya perubahan tak berarti, tetapi saya pikir mereka tidak memahami siapa Raul sebenarnya.”

“Raul sedang mempertimbangkan perubahan yang tidak mungkin terjadi di masa kepemimpinan Fidel.”.

Setelah puluhan tahun di bawah bayangan kharismatik Fidel sebagai orang kedua dan menteri pertahanan Kuba, Raul Castro menghadapi tantangan-tantangan maha berat, termasuk persiapan transisi kekuasaan kepada generasi lebih muda dan reformasi ekonomi.

Di Kuba sekitar 50% lahan pertanian tak terurus, gaji bulanan rata-rata 15 dollar amerika (Rp. 140 ribu), sistem transportasi nasional di ambang kelumpuhan, ketersediaan perumahan dan makanan sangat terbatas, dan masa depan dibayangi kesuraman.

Dalam kurun waktu 19 bulan sejak mengambil alih kekuasaan sebagai pemimpin sementara, Raul Castro telah memperkenalkan perubahan-perubahan kecil di bidang ekonomi dan telah berjanji akan melakukan perubahan-perubahan besar.

Dalam pidato pengangkatannya, Raul Castro mengatakan ia akan mulai menghilangkan hambatan-hambatan di bidang ekonomi dalam minggu-minggu mendatang tetapi tidak memberi rincian lebih lanjut.

Akan tetapi dia telah menegaskan bahwa segalanya harus berlangsung dalam payung ‘sosialisme’ dan bahwa solusi terhadap masalah-masalah Kuba akan datang ‘sedikit demi sedikit.” (AFP/25/02/08)

Leave a Reply

Comment spam protected by SpamBam

Kalender Berita

February 2008
M T W T F S S
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
2526272829