Pembangunan Jembatan Muzöi Berbiaya Miliaran Rupiah di Nias Terkendala Pembebasan Tanah

Thursday, January 10, 2008
By nias

Gunungsitoli (SIB)
Pelaksanaan Proyek Jembatan Muzöi yang merupakan urat nadi transportasi Gunungsitoli – Lahewa Kabupaten Nias kemungkinan tidak selesai dikerjakan oleh kontraktor karena mengalami kendala dari masyarakat setempat.

Hal ini dikemukakan Kepala Perencanaan dan Pengendalian BRR Perwakilan Nias T. Nirarta Samadhi kepada SIB Rabu (9/01) di Kantor Perwakilan BRR Nias Jln Pelud Binaka 6,6 Desa Fodo Kecamatan Gunungsitoli Kabupaten Nias sesuai keluhan Kontraktor PT. Cipanas Cita karena sudah enam bulan bahan ditumpuk di lapangan namun pekerjaan tidak bisa dilaksanakan karena pembebasan lahan tidak diizinkan masyarakat setempat. Mereka menuntut ganti rugi sementara BRR tidak punya dana untuk itu.

Masyarakat Lahewa memang sangat merindukan penyelesaian pembangunan jembatan Muzoi sebagai penghubung kota Gunungsitoli dan Kota Lahewa, Afulu, sehingga sangat diperlukan penyelesaian proyek-proyek jembatan yang dilaksanakan pada tahun 2007, tetapi terkendala akibat masyarakat tidak mengizinkan sejengkalpun tanahnya dibebaskan keperluan lokasi jembatan.

Sudah enam bulan belum ada kepastian sedangkan material jembatan berupa rangka sudah menumpuk di lokasi. Hal ini akibat Pemerintah Tingkat II dan Pemerintah Tingkat I sebagai pemilik jalan dan jembatan tidak memfasilitasi pembebasan tanah lokasi pembangunan tersebut.

Walaupun dari pihak BRR telah melaporkan masalah tersebut, namun sampai sekarang pihak terkait belum ada kepastian pembebasan. Dan hal ini akan beresiko terhadap jembatan Muzöi yang berbiaya milyaran tidak akan selesai sampai BRR menyelesaikan tugasnya di Kabupaten Nias, tegasnya.

Diharapkan perhatian pemerintah Kabupaten Nias dan Pemerintah Propinsi untuk memfasilitasi pembebasaan tanah agar pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut bisa terlaksana sesuai harapan masyarakat Lahewa dan sekitarnya. (T-15/l) (SIB, 10 Januari 2008)

Catatan Redaksi:
Sumber Yaahowu di Nias menginformasikan bahwa menjelang Natal 2007, jembatan Muzöi itu sempat digenangi air bah sungai Muzöi. Ketika banjir itu terjadi genangan sempat melebarkan “mulut” sungai Muzöi di lokasi jembatan itu sekitar 2 km. Rumah-rumah di daerah sekitar tergenang banjir. Sampan-sampan kecil milik penduduk setempat dimanfaatkan untuk menyeberangkan manusia, sepeda motor dan barang-barang kebutuhan rumah tangga.

4 Responses to “Pembangunan Jembatan Muzöi Berbiaya Miliaran Rupiah di Nias Terkendala Pembebasan Tanah”

  1. 1
    Marthin D. Laia Says:

    BRR gak punya dana “Pembebasan Tanah Warga” untuk project pembangunan sungai Muzoi??? Saya rasa ini alasan yang mengada ada. Emangnya berapa miliar rupiah dana yang akan digunakan untuk pembebasan lahan tersebu? Pembebasan lahan di Pulau Nias tidak semahal di Pulau Jawa yang mencapai jutaan rupiah per M2. Dan saya yakin masyarakat Nias setempat pasti mendukung project ini. Cuma saja “mungkin” ada terjadi ketidak adilan dan tidak seriusnya pihak BRR dalam menanggapi masalah ini.

  2. 2
    Mr.Quiet Says:

    Kemajuan Nias Secara keseluruhan haruslah di dukung oleh semua pihak. Kita sudah bersyukur dengan diperhatikannya pembangunan jembatan tersebut oleh BRR, sekarang bagaimana kita dengan lapang dada dan saling memahami bahwa berapa besar dan banyaknya keuntungan yang didapat jika jembatan itu terbangun, tentu akses masyarakat dalam segala bidang khususnya ekonomi akan semakin baik seperti arus barang dan jasa serta transportasi,coba jika proyek itu gagal, apa mau menunggu dari pemda, jangan haraplah boro-boro jembatan, jalan saja tidak sanggup utk memperbaikinya terkait kekurangan dana. Ada baiknya masyarakat mau merelakan tanahnya untuk kemajuan nias. Dan bagi pemda agar proaktif dalam memberilkan arahan kepada masyarakat tentang pentingnya terlaksana proyek tersebut. Bagi saudara Marthin bagaimana kalau uang pembebasan itu jikalaupun ada, sebaiknya digunakan untuk program lainnya.

  3. 3
    Marthin D. Laia Says:

    Buat Saudara Mr.Quiet.
    Saya setuju dengan ide dan argumen saudara diatas. Cuma saja BRR perlu perhatikan tentang keberadaan masyarakat disekitar project jembatan Sungai Muzoi tersebut. Bagaimana keadaan mereka. Apa mata pencaharian mereka. Setahu saya mereka cuma para petani miskin yang mengolah lahan (bertani / berkebun) di sekitar project jembatan tersebut. Nah, seandainya mereka pindah dari lokasi tersebut dan tanpa bekal / modal pengganti kedepan (lahan garapan baru), apa yang terjadi??? Cuma menambah beban hidup, kemiskinan dan penderitaan mereka. Saya sedikit mengerti tentang kehidupan masyakat kita disana, mulai dari Lotu hingga pinggiran sungai Muzoi. Jadi dalam hal ini mereka tidak mengharapkan yang muluk2. Saya yakin mereka dan semua pihak pasti mendukung program pembangunan jembatan Muzoi tersebut. Mereka mungkin hanya mengharapkan sedikit “kompensasi” dari lahan yang selama ini mereka jadikan sebagai sumber nafkah. Itu saja….Karena ini menyangkut semua aspek kehidupan masyarakat Nias semakin maju dengan adanya pembangunan tranportasi yang memadai.
    Jadi dalam hal ini alangkah baiknya semua pihak terkait baik PEMDA Nias, BRR, Contractor dan Masyarakat Nias (Lotu) agar dapat menciptakan solusi dan keputusan yang terbaik dalam dilema tersebut.
    Salam buat Mr.Quiet.
    Yaahowu.

  4. 4
    zelvy Says:

    semunya hanya lah alasan saja jangan-jangan dana tersebut sudah di korupsikan,tolong lah punya hati sedikit. apa kalian tidak kasihan terhadap masyarakat yang menyebrangi sungai yang harus mengangkat beban dari sungai muzoi sampai kerumah mereka dengan berjalan kaki beberapa kilometer, anak sekolah yang sering bolos sekolah gara terhambat oleh banjir.
    tolonglah pengertiannya sedikit jangan hanya mementingkan diri sendiri.
    ya’ahowu

Leave a Reply

Comment spam protected by SpamBam

Kalender Berita

January 2008
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031