Pemkab Nias akan Terapkan Sistem Rasio pada Penerimaan CPNS 2007
Gunungsitoli, (Analisa)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias, akan menerapkan Sistem Rasio pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun anggaran 2007 untuk mengatasi lonjakan pelamar dari SMU yang selama ini telah merisaukan tatanan kerja karena Sumber Daya Manusia (SDM) nya tidak memenuhi standar.
Pernyataan tersebut dikemukakan Bupati Nias, Bina Hati B. Baeha,SH di Desa Hili Na’a, KeCamatan Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Sumatera Utara (Sumut), seusai acara Peringatan Hari Pendidkan Nasional.
“Perbandingan sesuai data pelamar tahun anggaran 2005 lalu berjumlah 13 ribu orang, di antaranya terdapat 10 ribu pelamar dari tamatan SMU, kondisi ini menyulitkan karena ternyata CPNS yang tehah lulus testing CPNS itu belum mampu mandiri dalam melaksanakan pekerjaannya,” katanya.
Menurut Bupati Nias, perbedaan rasio jumlah Pendidikan Umum dan Pendidikan Kejuruan di Kabupaten Nias sangat menyolok, ini terlihat pada setiap penerimaan CPNS 90 persen peserta testing adalah tamatan SLTA yang cukup telah merisaukan Pemkab Nas selama ini. Karena masih belum mam-pu mandiri setelah menyelesaikan pendidikannya.
Mengatasi kondisi terebut, menurut Bupati Nias Pemkab Nias akan menerapkan Sistim Rasio perbandingan antara Sekolah Umum dengan Sekolah Kejuruan sesuai penetapan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas).
Sedangkan untuk SMU akan dilakukan pemerataan di wilayah sehingga dari 5 wilayah di Kabupaten Nias hanya akan tinggal 5 SMU di luar SMU Swasta,Sehingga lonjakan pencari kerja setiap tahun tidak lagi menjadi bumerang bagi Pemkab Nias. (esp)
Sumber: www.analisadaily.com“>Analisa Daily
Tanggal: 07 Mei 2007
November 12th, 2007 at 11:48 PM
pemerintah mesti trasparan dalam perbaikan tatanan pemerintahan di nias. Seperti pada saat persiapan CPNS kita baru sibuk untuk mengatakan kalau Tamatan SLTA masih belum mandiri. pemerintah aturannya sudah jauhari mempersiapkan hal tersebut.
January 11th, 2008 at 3:21 PM
Penerimaan cpns di Nias tidak akan merisaukan bila hasil testingnya murni tanpa uang sogok. Sekalipun para pemerintah di nias ini mungkir akan hal itu, tapi ada banyak orang yang lulus cpns mengaku sendiri memberikan uang sogokkan supaya bisa menang. Muka Malaikat tapi berhati Iblis. Mana ada maling mengaku maling. Inilah yang membuat tatanan kerja di pemerintahan nias semakin bobrok. Orang hanya bekerja jika disogok uang. Sebagai pengganti uang yang diberikan pada saat lulus CPNS. Jadi, PERCUMA BAPAK BUPATI BINGUNG, KARENA ANDA SENDIRI YANG TERMASUK BIANG KEROKNYA.
January 11th, 2008 at 3:33 PM
UUD = Ujung-ujungnya Duit,
Apa tidak ada efek itu nantinya. Dengan adanya sistem Rasio, maka permainan UUD akan muncul dengan gencar karena setiap orang yang sudah melamar berusaha dengan berbagai cara agar bisa diterima. Yah, lahirlah UUD yang sebenarnya sudah lagu lama. Yang wajar-wajar sajalah.