Masyarakat Desa Botona’ia Nias Mengadu ke Presiden
Nias (SIB)
Masyarakat Desa Botona’ai Kecamatan Persiapan Tugala Oyo Kabupaten Nias mengadu kepada Presiden RI karena kecewa terhadap Bupati Nias yang hingga sekarang belum mengangkat kepala desa mereka.
Surat masyarakat Botona’ai tanggal 5 Maret 2007 menyebutkan sehubungan dengan surat mereka tanggal 17 Januari 2007 Nomor : 02/Istimewa kepada Bupati Nias tentang perihal menyampaikan beberapa keluhan yakni sudah 5 bulan 1 minggu masyarakat Desa Botona’ai tidak memiliki kepala desa dan sekretaris desa karena pada tanggal 25 September 2006, kepala desa dan sekretaris desa mereka ditahan Polres Nias sebagai tersangka tindak pidana korupsi.
Disebutkan lebih lanjut, Desa Botona’ai telah gagal dan tidak menerima dana DPD/K Tahun Anggaran 2006 dan beberapa bantuan pemerintah lainnya. Tanggal 1 Nopember 2006 mereka telah berdelegasi kepada Bupati Nias dan memberitahukan bahwa kepala desa dan sekretaris desa mereka telah ditahan di Polres Nias dan dimohon supaya diberikan Plt atau setidaknya Plh Kepala Desa Botona’ai. Namun tindak lanjut atas delegasi tersebut tidak ada sampai sekarang.
Satu hal yang berkesan bagi masyarakat Desa Botona’ai adalah tentang jawaban Bupati Nias kepada DPRD yang mengatakan bahwa pemberhentian dan pengangkatan Desa Botona’ai masih dalam proses. Yang menjadi pertanyaan adalah seperti apa proses pengangkatan kepala desa tersebut sehingga sampai sekarang tidak ada realisasi.
Berkenan dengan hal itu masyarakat Desa Botona’ai memohon bantuan Presiden RI untuk menangani masalah desa mereka.
Surat tersebut ditandatangani tokoh masyarakat, agama, adat, aparat desa serta tokoh pemuda antara lain Danowao Gulo AMd, Buala Gulo, Lala’aro Gulo. Bakari Gulo, Sokhiaro Gulo, Sinufa Gulo, Yuliaman Gulo SP, Pdt Asatulo Gulo, Yafeti Gulo, Nofeni Gulo, Tiari Natalia Lahagu, Angerago Dawolo, Simoni Gulo, Samahato Gulo, Aroziduhu Gulo, Famahato Gulo, Hasamoni Gulo, Nataeli Gulo, Bezisokhi Gulo, Elisabet Gulo dan Zaaki Gulo. (LZ/m)
Sumber: SIB, 25 April 2007