15 Tahun Tak Kunjung Diperbaiki, Jalan Provinsi di Desa Aloa Nias Rusak Parah
Gunungsitoli (SIB)
Akibat selama 15 tahun jalan Provinsi di desa Aloa Kecamatan Tuhemberua tidak diperbaiki pihak pemerintah, kondisnya saat ini rusak parah. Disepanjang jalan provinsi di desa Aloa tersebut banyak ditemukan lubang-lubang yang menganga bahkan, salah satu ruas jalan di daerah tersebut saat ini telah putus dan terpaksa harus disambungkan dengan 3 batang kelapa.
Pengamatan wartawan SIB, jalan provinsi menuju desa Aloa yang berjarak 37 Km dari ibukota Kabupaten Nias tersebut kondisinya saat ini mirip jalan menuju daerah pegunungan yang penuh dengan batu-batuan besar yang berfungsi menutupi lubang-lubang di sepanjang jalan tersebut. Demikian pula halnya bila hujan turun, jalan provinsi tersebut berubah menjadi sungai buatan mirip seperti “kubangan sapi”. Selain itu, di jalan provinsi tersebut juga ditemukan tiga jembatan darurat buatan warga yang terbuat dari batang kelapa yang difungsikan menyambung ruas jalan yang patus akibat gempa yang terjadi di Nias beberapa tahun yang lalu. Beda halnya dengan desa terdekatnya yakni desa Awaai Kec. Sitoori, jalan provinsi di daerah tersebut sangat “mulus” setelah sebelumnya pihak badan rehabilitasi dan rekotruksi (BRR) melakukan perbaikan jalan tersebut.
Anggota DPRD Nias asal desa Aloa Drs Foanoita Zai kepada SIB di kediamannya, Minggu (4/2) menyatakan, 15 tahun lamanya jalan provinsi di desa Aloa belum juga diperbaiki pihak pemerintah. Padahal, kata Foanoita, telah beberapa kali warga mengusulkan agar jalan provinsi di desa Aloa diperbaiki pemerintah. Tapi, entah kenapa hingga saat ini tak kunjung mendapatkan perhatian pihak pemerintah maupun BRR.
Ia menyarankan, pemerintah daerah kiranya dapat segera melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan BRR untuk memperbaiki jalan provinsi di desa Aloa. Sebab, kata dia, desa Aloa adalah salah satu desa di Nias yang terkena gempa tektonik tahun 2005 lalu.
Demikian pula dikatakan warga Ama Zaki Gulo, kerusakan jalan provinsi di desa Aloa sangat menggangu para petani mengangkut hasil-hal pertanian menuju ibukota kabupaten di Gunungsitoli. “Telah beberapa kali warga mengalami kecelakaan disepanjang jalan provinsi di desa Aloa. Bahkan, barang milik petani pun sering terbalik ke jalan ketika melintasi jalan provinsi yang penuh dengan lubang-lubang itu,” katanya. (TPT/LZ/l)
sumber: www.hariansib.com
tanggal: Feb 10, 2007 at 07:52 AM