Rekanan Proyek Rekonstruksi Perumahan Nias Tidak Perlu Resah
Medan, (Analisa)
BRR Perwakilan Nias menyeruhkan agar rekanan proyek rekonstruksi perumahan di Nias yang bekerja dengan benar untuk tidak resah terhadap pembayaran.
Dana pembayaran telah tersedia di rekening para rekanan dan akan cair segera setelah proses pengecekan ulang terhadap laporan provision handing over (PHO), yang dilaksanakan mulai hari ini.
Demikian keterangan Manajer Komunikasi dan Informasi Publik BRR Perwakilan Nias Emanuel Migo di Medan, Rabu (24/1), menaggapi adanya berita di harian ini yang menyatakan para rekanan BRR pada proyek perumahan Nias resah karena dana proyek belum dicairkan.
Menurut Migo, dana pembayaran kepada rekanan saat ini telah ada di rekening para rekanan. Hanya saja PPK Perumahan BRR Nias meminta agar bank membekukan pembayaraan karena adanya indikasi penyelewengan laporan PHO, seperti mark-up kemajuan pekerjaan konstruksi fisik.
Dijelaskan, BRR Nias mengambil tindakan tegas kepada rekanan yang nakal dengan tidak melaksanakan kontruksi bangunan sesuai bestek. Adalah keharusan dan untuk tidak berarti setelah itu BRR Nias toleran terhadap laporan mark-up progress fisik bangunan.
“Membayar para pekerja adalah tanggungjawab kontraktor dan resiko itu mestinya telah diperhitungkan oleh rekanan yang mendapatkan proyek,” kata Migo.
DENDA
Sedangkan mengenai pemberlakukan denda yang menurut Direktur PT Cipta Bangun Perkasa Ir. Y. Restu Gulo, SH memberatkan tidak masuk akal, karena ketentuan ini ada dalam kontrak saat rekanan mendapatkan pekerjaan. Itu berarti kedua pihak, Satker Perumahan BRR Nias dan rekanan telah sepakat.
“Agar tidak dikenakan denda maka kerjalah dengan benar. Apalagi ketentuan pemberlakukan denda seperti itu berlaku di mana-mana. Atau jika terasa berat, mengapa dari awal setuju dengan ketentuan kontrak tersebut?” ungkap Migo.
BRR Perwakilan Nias tidak akan mentolerir upaya untuk menutup-nutupi penyelewenangan. Tindakan tegas akan dikenakan sesuai ketentuan, baik terhadap rekanan maupun terhadap staf yang bekerja pada proyek-proyek BRR. Ini adalah bagian dari upaya perewujutan mutu kontruksi yang baik dan pelaksanaan proyek yang bebas KKN, ujarnya.
Migo menduga saat ini ada upaya segelintir orang yang membesar-besarkan masalah dan mempolitisir situasi. Padahal maksudnya untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Upaya-upaya ini pada akhirnya dapat merugikan kepentingan masyarakat banyak dan menggagalkan upaya membangun kembali Nias yang lebih baik yang sedang digalang berbagai pihak.
“Kami mohon kepada pemerintah Kabupaten Nias dan Nias Selatan serta seluruh masyarakat untuk tetap memberikan dukungan terhadap upaya pembangunan kembali Nias yang lebih baik. Mari kita satukan hati dan pikiran untuk bekerjasama lebih erat dan jujur,” harap Migo. (rel/sug)
Sumber: Analsa, 25 Januari 2006