Ratusan Rekanan BRR Nias Resah Puluhan Ribu Pekerja Mengganggur
Medan, WASPADA Online
Ratusan rekanan BRR Nias meminta kepada Kepala BRR Nias segera membayarkan termin proyek perumahan yang sudah diajukan kepada Satker Perumahan, 24 Desember 2006. Hal itu dikemukakan Dirut PT Cipta Nias Bangun Perkasa, Ir. Y. Restu Gulo, SH kepada wartawan di Hotel Danau Toba, Medan, Rabu (24/1), menanggapi kemajuan BRR merekonstruksi dan rehabilitasi Nias pasca bencana gempa.
Dari 121 rekanan perumahan yang mengerjakan pembangunan 7.000 unit rumah tahap II TA 2006 dengan jumlah pekerja puluhan ribu orang, 80 persen di antaranya telah mengajukan pembayaran termin pekerjaan yang telah dikerjakan pada 24 Desember 2006, tapi sampai sekarang belum dibayarkan kepada rekanan, menyebabkan pembangunan 7.000 unit rumah yang baru selesai rata-rata 50 persen terbengkalai dan puluhan ribu pekerja menganggur akibat ketiadaan dana dari rekanan.
Keresahan rekanan karena belum ada penjelasan dari BRR Nias kenapa dana itu tidak cair dari Banda Aceh. Untuk itu mereka meminta agar BRR segera merealisasikan pembayaran rekanan agar proyek dapat dapat dilanjutkan.
Menurut Gulo, yang juga ketua umum Apkindo Nias dan Nias Selatan, pihaknya telah mempertanyakan Ka. Distrik BRR Nias, Yupiter dan mendapat informasi telah selesai di Departemen Keuangan, tinggal di BRR Banda Aceh. Untuk itu kita minta kepada Kepala BRR William mendesak pihak BRR Banda Aceh segera mencairkan dana proyek perumahan di Nias.
“Kita kasihan ratusan rekanan dan puluhan ribu pekerja yang belum bisa mendapat hak mereka pada hari raya, natal dan tahun baru. Bahkan 70 persen pekerja didatangkan dari luar Pulau Nias kembali ke kampung dan kota asal tanpa membawa apapun, karena rekanan belum memperoleh pembayaran dana dari BRR menjelang lebaran, natal dan tahun baru,” kata Gulo yang juga Direktur LPM Garansi.
(m47) (wns)
sumber www.waspada.co.id
January 25th, 2007 at 4:56 PM
kita mendengar proyek perumahan lagi akan dikerjakan oleh masyarakat? bagaimana ini dengan nasib kami para kontraktor rekanan perumahan yang kami ini warga nias jadi menganggur?
Bapa lebih memperhatikan kepentingan orang luar saja tidak warga nias padahal rekanan ini sebagian besar adalah putra nias. kami memperoleh sedikit uang dari adanya program BRR tapi tiba-tiba harus dipotong demi kepentingan orang luar itu yang bukan warga nias yaitu staf BRR yang kebanyakan dari orang luar?
kami tidak perlu teori, masyarakat nias hanya butuh pemerataan uang karena dulu kami sudah sengsara.