Sibolga Layak Menjadi Ibu Kota

Wednesday, January 3, 2007
By nias

Batak Pos

“Di belahan dunia manapun, ibu kota sebuah provinsi selalu berdekatan dengan aktivitas perdagangan. Gagasan pembentukan Provinis Tapanuli juga harus berorientasi pada kondisi itu. Dan, Sibolga perlu menjadi salah satu pertimbangan.

Beberapa alasan yang mendasar, kota pemerintahan harus dekat dengan aktivitas perdagangan, laut, darat, dan udara. Seperti DKI Jakarta, Medan, Surabaya. Kota-kota besar itu memiliki pelabuhan dan bandara yang cukup dekat dengan pusat kota.

Syarat itu telah dimiliki Sibolga, ada perdagangan bertaraf internasional, ada lapangan udara di Kecamatan Lumut (Piangsori). Kota Sib olga memiliki kota historis zaman penjajahan Belanda yang disebut Karesidenan Tapanuli, belum lagi keindahan Teluk Tapian Nauli Sibolga, Bonandolok (Puncak G.M.
Panggabean) hingga Pandan bisa menjadi salah satu objek kota wisata seperti Hawaii-Honolulu, Amerika Serikat yang kami saksikan di saat kami Hakim HAM Indonesia berkunjung ke wilayah itu saat mengikuti pendidikan Humanitarian Law International, Agustus-September 2003.

Jika dikatakan wilayah Sibolga terlalu sempit, karena diapit pegunungan, justru pegunungan mulai dari Sibolga Julu hingga ke Puncak G.M. Panggabean, wilayah Pandan hingga ke Pinangsori, Kecamatan Lumut dan Poriahan menuju Sorkam dapat diperluas menjadi pusat pemerintahan daerah Provinsi Tapanuli,
mirip seperti kota di Hawaii. Sehingga Ibu Kota Provinsi Tapanuli di Indonesia menjadi salah satu terindah dan tercantik di Indonesia.

Jika dikatakan, jalan ke Sibolga mirip indomie, berkelok-kelok. Jusrru di situlah keunikan kota tersebut, seperti kelok Sembilan Sumbar (Sumatera Barat). Tetapi memang jalan tersebut harus diperlebar. Namun, apabila Siborong-borong tetap dijadikan menjadi pusat Ibu Kota Provinsi Tapanuli, paling tidak untuk sementara waktu Kota Sibolga tetap bisa dimanfaatkan sebagai ibu kota, karena sarana dan prasarana kota sudah ada, tinggal operasional. Seperti Kota Yogyakarta pernah menjadi Ibukota Negara RI, setelah itu kembali ke Jakarta.” ris

Sumber: Batak Pos, Sabtu 30 Desember 2006

Leave a Reply

Kalender Berita