Yasonna H. Laoly: Kalau Itu Benar, Malunya Kita!
Kepada Nias Online, anggota Fraksi PDI-Perjuangan tersebut, mengatakan, bila apa yang digambarkan dalam artikel itu benar adanya, itu sangat memalukan.
“Waduh… Malunya kita hanya karena ulah orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” ujar dia melalui blackberry messenger (BBM) kepada Nias Online, Kamis (6/12/2012).
Dia pun meminta agar pemerintah kabupaten Nias Selatan melakukan pendidikan moral, sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat betapa pentingnya pembangunan itu bagi masyarakat sendiri.
Yasonna juga berjanji akan membicarakan hal itu dengan Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi. Yasonna mengatakan, kebetulan besok dia akan ke Teluk Dalam, Nias Selatan dalam sebuah acara.
Sebelumnya, seorang Kompasianer (sebutan lazim bagi pengguna mikroblog Kompasiana.com) bernama Dyandra Kusumawardani mengunggah artikel berjudul ‘Surat Terbuka untuk Pemerintah Daerah dan Warga Nias Selatan – Sumatera Utara…’ tampil di situs kompasiana.com pada 5 Desember 2012 pukul 00.33 wib.
Dalam artikelnya, Dyandra menuturkan berbagai hal buruk yang dialami oleh para pekerja pada proyek jembatan di Pulau Nias. Khususnya di kawasan Jembatan Mejaya dan Sa’ua, Nias Selatan.
Dalam artikel itu dijelaskan, akibat sikap beberapa warga di sekitar proyek itu sejumlah pekerja sampai harus pulang dan membuat proyek terlambat diselesaikan.
Para pekerja juga mengalami ancaman pembunuhan, pencurian hingga pelemparan dengan batu yang menyebabkan adanya pekerja yang semua berasal dari Jawa tersebut bersimbah darah.
Dyandra menyesalkan sikap warga setempat tersebut, termasuk aparat pemda Nias Selatan.
Namun, tidak selesai sampai di situ, Dyandra juga menyampaikan harapan positifnya ke depan. Dia mengharapkan adanya perubahan karakter agar masyarakat setempat bisa maju, terbuka dna menikmati hidup dengan bahagia.
Dalam artikelnya, Dyandra juga menyertakan sebuah foto jembatan dengan keterangan Jembata Mezzaya, Nias Selatan.
Nias Online berusaha mengkonfirmasi si penulis. Namun, sampai saat tulisan ini dimuat, belum mendapatkan balasan. (EN)
(EN)
December 8th, 2012 at 12:09 pm
Kalau memang artikel saudara Dyandra benar-benar terjadi dilapangan maka, mari kita sadar dan tahu malu ntuk mau maju dalam aspek SDMnya dan bertobat ke jalan Tuhan dgn benar-benar dan sungguh-sungguh, dan ingat pulau NIAS Itu negeri beradat dan berbudaya, yang sudah dikenal di seluruh Nusantara sejak dulu kala.
So.. mari kita berbenah.
Tetapi, kalau hal itu hanya untuk mencemarkan nama baik suatu daerah, maka segera kita usut sampai tuntas berdasarkan hukum yang berlaku di negeri ini.
Salam Berkat, Ya’ahowu…, JESUS CHRIST BLESS US…’
December 8th, 2012 at 7:23 pm
untuk saudara2 saya, saya mhn kpd anak2 muda di sana agar jangan teruska sifat yg buruk itu,bertobatlah cari pekerjaan yg positif,jauhkan diri dari mabuk2kan.salam untuk saudara2 saya yg ada di mejaya, ya,ahiwu.
December 11th, 2012 at 11:24 am
Nasi Sudah Jadi Bubur … apalagi yang mau dilakukan. Ya’ahowu Pak Laoli
December 14th, 2012 at 12:14 pm
Prihatin………
Kami Lebih malu lg kl org2 di sekitar kami tau ttg hal ini.
“Anak Rantau DKI”
December 16th, 2012 at 1:36 pm
memang kita orang nias udh malu2-in di luar sana.
hx krn ulah 1 & 2 org, semua’x ikut terhina.
Jgn kan di jakarta org Nias di Medan aj susah dipercaya.
#Nasib%
May 24th, 2014 at 8:35 am
bagus pak,,,,,,,,, maju terus, kami pasti mendukung bapak
March 20th, 2015 at 6:22 am
dimata manusia kita salah tetapi dimata Tuhan kita benar.. yg terpenting adalah mengandalkan Dia dlam segala hal..