Patrialis Akbar: Tiap Tahun 10 Ribu Orang Masuk Bui di Indonesia
“Setiap tahun orang berbondong-bondong masuk penjara, ini harus menjadi perhatian semua pihak. Ada apa di balik persoalan ini. Perlu dilakukan kajian terhadap kondisi sosial masyarakat yang membutuhkan perhatian lembaga perguruan tinggi dan lembaga non-pemerintah,” ungkap Patrialis saat meresmikan kantor pusat pelayanan hukum terpadu di Bengkulu, Jumat (9/6/2011).
Patrialis menambahkan, selain penelitian atas fenomena itu, dia juga menilai perlu upaya peningkatan kesadaran hukum masyarakat sehingga setiap persoalan tidak harus berakhir di penjara.
Dia juga mengimbau seluruh aparat penegak hukum agar mengedepankan mediasi dan keadilan dalam menangani berbagai persoalan hukum di masyarakat. Dia mencontohkan, dirinya pernah bertemu tahanan di Lapas Bengkulu yang ternyata ditahan hanya karena memungut buah sawit yang jatuh di jalan.
“Hal-hal seperti ini sangat miris,” tukas dia seperti dikutip dari Antara.
Dia juga mengingatkan agar kasus-kasus sepele tidak harus diselesaikan dalam ranah hukum. Tapi bisa diselesaikan secara kekeluargaan sehingga tidak perlu berakhir dengan hukuman penjara. Beberapa contoh yang bisa diselesasikan dengan cara itu, kata dia, adalah kasus perjudian dan pencurian oleh anak-anak. Seharusnya bisa dimediasi dan diberi pemahaman agar tidak melakukan perbuatan itu lagi.
“Jadi perlu dilakukan restorative justice atau lepaskan kacamata kuda dalam memandang hukum,” tambahnya. (EN/*)