Pagelaran Budaya “Bawömataluo 2011” Digelar Pada 13-15 Mei 2011
“Pagelaran atraksi budaya dan promosi hasil pekerjaan tangan Bawömataluo 2011, itu judul besarnya. Tapi, untuk menyingkat kita sebut dengan Bawömataluo 2011,” ujar salah satu Ketua Panitia Bawömataluo 2011 yang membawahi semua kegiatan penampilan pagelaran, Hikayat Manaö kepada Nias Online di Jakarta, Selasa (19/4/2011).
Dia menjelaskan, acara itu sebelumnya dijadwalkan pada 31 April-1 Mei 2011. Namun karena ada sejumlah kegiatan berbarengan, diundur hingga 13-15 Mei 2011. Kegiatan itu adalah pelantikan bupati dan wakil bupati Nias Selatan, persiapan Paskah dan juga masa ujian nasional bagi anak-anak sekolah.
Pria yang biasa dipanggil Ama Gibson tersebut menjelaskan, acara itu sebenarnya didorong oleh keprihatinan atas berbagai krisis yang menimpa Nias selama ini. Di antaranya, krisis akibat gempa bumi dan juga merosotnya jumlah turis yang berkunjung ke desa yang juga menjadi kandidat wolrd heritage oleh Unesco tersebut.
Namun, selain kedua krisis itu, juga terjadi krisis budaya yang mengkuatirkan. Dia menjelaskan, ditinjau dari daerah-daerah yang sudah maju pariwisatanya, atraksi budaya Bawömataluo, bisa dikatakan, selama ini hanya tampil bila diminta. Dengan cara seperti itu, pariwisata tidak akan berkembang. “Karena itu, kita coba dulu berbuat untuk kita dan untuk kita. Kalau ada tamu yang melihat terima kasih, kalau tidak untuk kita juga tidak apa-apa,” jelas dia.
Melalui acara itu, kata dia, masyarakat juga akan dikondisikan untuk berlomba memberikan penampilan yang terbaik dalam melayani tamu yang berkunjung di desa Bawömataluo. Diharapkan, dampaknya bukan hanya pada peserta acara itu, tapi juga merembet pada warga masyarakat yang bisa memanfaatkan event itu.
Meski dirinya sebagai salah satu yang mengidekan acara itu, dia mengaku, acara itu sepenuhnya merupakan prakarsa warga Desa Bawömataluo. Hingga saat ini, partisipasi warga masyarakat Desa Bawömataluo dalam mempersiapkan diri sangat luar biasa. Termasuk dalam mengikuti latihan-latihan atraksi yang terus dilakukan sampai saat ini.
Semangat masyarakat Desa Bawömataluo menggagas acara itu, juga tidak terlepas dari kurangnya kepedulian pemerintah daerah selama ini. Pihaknya pun, tidak terlalu berharap pada ada tidaknya dukungan pemerintah daerah acara itu. “Entah bagaimana nanti dengan Bupati baru ini. Kita tunggu saja,” kata dia.
Bahkan dia mengaku, selama ini ada beberapa pihak yang sebenarnya bersedia menjadi pendukung utama acara itu. namun, pihaknya sengaja membatasinya bahkan menolaknya. Sebaliknya, ingin memberi kesempatan kepada siapa saja, termasuk warga masyarakat untuk berkontribusi melalui apa saja yang bisa dilakukan untuk menyukseskan acara itu. “Terus terang, modal utama acara ini adalah modal semangat,” tegas dia.
Meski tidak berharap banyak, dia mengatakan, minggu ini panitia menjadwalkan akan beraudiensi dengan Bupati Nias Idealisman Dachi, yang baru saja dilantik pada 12 April 2011 lalu.
Ditanya mengenai potensi pengunjung acara itu, Hikayat sangat optimis akan sangat ramai. Bahkan, kata dia, tanpa acara ini saja, selama ini setiap akhir pekan, terutama pada hari Minggu, Desa Bawömataluo dipenuhi oleh turis lokal yang ingin berwisata. “Apalagi dengan adanya acara ini. Dari lokal saja, pengunjungnya pasti banyak. Beberapa kalangan dari luar negeri, misalnya dari Malaysia sampai saat ini, sekitar 20 orang akan datang. Dari Belanda juga sudah ada yang mendaftar sebanyak 12 orang,” kata dia.
Bagi Anda yang tertarik menyaksikan acara ini atau mendapatkan informasi lebih lengkap, dapat menghubungi Bapak Hikayat Manaö di 081397993958. (EN)
April 28th, 2011 at 12:48 pm
aku bangga jadi anak nias…
lnjutkan truz perjuangannya papa ….
smoga Tuhan slalu ikut campur selama kegiatan berjalan…
Nias Bangkit …YEs/…………………